TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dr. Dhaniswara K. Harjono memastikan para mahasiwa di kampusnya tidak tertarik dengan ajaran yang berbau radikalisme.
Hal tersebut dia sampaikan menyangkut pernyataan Juru Bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto yang mengatakan bahwa ada sekitar 7 universitas negeri provinsi yang terindikasi radikalisme, dengan persentase mahasiswa yang tertarik ajaran tersebut sebanyak 39 persen.
"Saya berani jamin tidak ada paham radikalisme di UKI, kami fokus menciptakan alumni unggulan," katanya di Gedung Fakultas Kedokteran UKI, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (22/11/2018).
Baca: Menag Belum Tahu Temuan BIN Terkait Puluhan Penceramah Terpapar Radikalisme di Kementerian
Itu dikarenakan UKI, Harjono berujar, memegang fokus melayani bukan dilayani.
"Saya jamin di kami tidak ada mahasiswa seperti itu," tambahnya.
Meski temuan BIN soal kampus yang diduga terpapar radikalisme adalah kampus negeri, Harjono mengatakan bahwa semua pihak sekarang harus mawas diri.
"Kita harus utamakan persatuan dan kesatuan, dan kita juga harus kembali mengutamakan persatuan dan kesatuan," tambahnya.
Napas atau pendirian bangsa, dikatakan Harjono, yang merupakan Pancasila juga harus dicermati.
"Tugas kita bergandengan tangan, menyatukan visi dan misi untuk menyejahterakan bangsa," pungkasnya.