News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendikbud: Pendidik Punya Tanggungjawab Membudayakan Sikap Saling Menghargai

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kemendikbud

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan
semangat multikulturalisme membuka ruang untuk saling menghargai setiap perbedaan meskipun ada ketidaknyamanan.

Untuk itu menurut Mendikbud, membiasakan diri hidup dalam keberagaman penting dilembagakan di lingkungan pendidikan. Ini harus menjadi tanggungjawab sosial para pendidik.

"Tidak tepat jika kita mudah menuduh pihak lain intoleran karena semata mereka mengenakan atribut simbolik tertentu."

"Jangan sampai niat memperjuangkan toleransi tapi terjebak pada sikap intoleransi. Perlu ada keterbukaan dan dialog mencari solusi bersama" ujar Menteri Muhadjir Effendy di depan peserta Hari Studi Majelis Nasional Pendidikan Katolik di Hotel Horisson, Jayapura, Sabtu siang (24/11/2018).

Kegiatan ini dihadiri 300 peserta yang merupakan perwakilan dari Majelis Pendidikan Katolik dan Lembaga Pendidikan Katolik se-Indonesia dari 37 keuskupan.

Pertemuan tahunan kali ini mengangkat tema “Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Multikultur Menuju Peradaban Kasih”.

“Kekhawatiran akan berkurangnya iman seseorang ketika bergaul dengan penganut agama lain tidak beralasan."

"Justru nilai-nilai keberagaman dan memperluas ruang-ruang dialog menjadi hal mendasar dalam penguatan pendidikan karakter yang selama ini digulirkan Kementerian Pendidikan."

"Saya mendukung upaya lembaga-lembaga pendidikan swasta seperti yang dibawah lembaga Katholik ini untuk memperkaya pendidikan karakter sesuai konteks budaya daerahnya”, ujar Muhadjir yang juga guru besar Universitas Negeri Malang ini.

Ketua Majelis Nasional Pendidikan Katholik Romo Darmin mengapresiasi kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter.

“Kami berkeyakinan pendidikan karakter harus mengafirmasi realitas multikulturalisme bangsa. Tanah Papua ini mencerminkan keberagaman."

"Pendidikan yang mengabaikan budaya akan kehilangan pijakannya”, ujar pengurus Komisi Pendidikan Konferensi Waligereja Indonesia ini. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini