TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan saat ini Indonesia menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut.
Dia menyebut hal itu berpotensi merusak ekosistem laut.
"Indonesia penyumbang sampah terbanyak kedua di laut. Tahun 2030 kalau (sampah) tidak dikurangi akan lebih banyak sampah dari pada ikan," ucap Susi saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Ikan Nasional ke-5, di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (25/11/2018).
"Sekarang sampah mengancam laut kita. Kesejahteraan hidup kita itu terganggu karena sampah. Ridiculous (tidak masuk akal) gitu loh. Bukan karena kita kurang uang, kurang kerja, bukan, tapi karena sampah. Itu hal yang sangat ridiculous," imbuhnya.
Menteri Susi mengaku iba melihat seekor paus di perairan Wakatobi tewas dan di dalam perutnya ditemukan sampah plastik seberat 5,9 kilogram.
Baca: Menteri Susi Hadiri Peringatan Hari Ikan Nasional
Hal itu, katanya, tak akan terjadi jika masyarakat tak membuang sampah ke laut.
"Saya mentweet ada kura-kura mati keselek sedotan. Paus mati di dalamnya ada sandal. Kasian makhluk ini mati karena keteledoran kita," ujarnya.
Oleh karena itu, Menteri Susi mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak membuang sampah di laut.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat mengurangi penggunaan kantong plastik.