News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Dana Kemah Pemuda

TKN Bantah Jokowi Intervensi Proses Hukum Kasus Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ace Hasan Syadzily.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily membantah adanya intervensi dari Presiden Joko Widodo dalam munculnya kasus dugaan penyimpangan dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia.

"Kami pasti tidak akan mengintervensi terhadap proses hukum kepada siapapun," tegas ketua DPP Partai Golkar ini kepada Tribunnews.com, Senin (26/11/2018).

Hal itu disampaikan Ace, untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah sekaligus Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil sebelumnya menyatakan bahwa kasusnya itu terkesan dicari-cari.

Baca: Polisi Sebut Kemah Pemuda Islam Pakai Uang Negara: Rp 1 Pun Harus Dipertanggungjawabkan

"Kami percayakan kepada penegak hukum. Kami tidak mau berkomentar lebih jauh terhadap proses hukum yang sedang berjalan," ujar Ace.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai pemanggilannya sebagai saksi kasus dugaan korupsi kegiatan kegiatan kemah Pemuda Islam Indonesia 2017 sebagai sesuatu yang dicari-cari dan merupakan konsekuensi sikapnya mengkritik pemerintah.

"Yang jelas saya sejak awal paham betul konsekuensi dari sikap saya mengkritisi pemerintah, kemudian bersikap terhadap pemerintah. Jadi saya termasuk terhadap pihak aparatur keamanan. Jadi kemudian sekarang gak tahu dicari-cari apa, nanti kita lihat masyarakat yang akan menilai," kata Dahnil di Mapolda Metro Jaya, Jumat (23/11/2018).

Dahnil menambahkan, kegiatan kemah yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah pada 16-17 Desember 2017 itu diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) Republik Indonesia dan melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor.

"Tapi anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari. Yang kedua, saya paham sekali ini konsekuensi dari sikap saya selama ini. Jadi udah dicari-carilah. Tapi nanti kita lihat pemeriksaannya bagaimana, kita tunggu saja," kata dia.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini