Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri Deklarasi Relawan DIY yang berlangsung di Sasana Hinggil Dwi Abad pada Rabu (28/9/2018).
Pada kesempatan ini, Prabowo mengatakan bangsa dan ekonomi Indonesia saat ini bukan milik Indonesia lagi.
Sebab kata Prabowo, elite-elite Indonesia itu elite yang menjual bangsa ini kepada bangsa lain.
"Mereka pinter, tapi minterin rakyat. Mereka pinter menjadi kaya dengan mencuri uang rakyat, mereka pinter bohong kepada rakyat. Mereka tidak tahu, tidak ada kekuatan di dunia yang bisa melawan kekuatan rakyat," ucapnya.
Prabowo melanjutkan, Indonesia sekarang ini sedang berada di persimpangan jalan dan hanya ada dua pilihan.
Pilihan pertama kata Prabowo yakni memilih keadaan seperti sekarang ini, dimana segelintir orang tambah kaya dan yang lain hanya penonton atau menjadi pelayan bangsa lain.
Selain itu, memilih untuk melanjutkan keadaan dimana kekayaan tidak tinggal di Indonesia, melainkan mengalir ke luar negeri.
"Atau kita memilih suatu pemerintah yang bersih, pemerintah yang anti korupsi, pemerintah yang akan menjaga kekayaan rakyat dan bangsa untuk dinikmati rakyat Indonesia semua," kata Prabowo.
Oleh sebab itu, menurut Prabowo, perjuangan ekonomi Indonesia harus dipercepat, selain itu juga harus ditujukan kepada kepentingan rakyat Indonesia sebanyak-banyaknya.
"Untuk itu harus ada pemerintah kita anti korupsi untuk merebut kekayaaan Indonesia ke tangan Indonesia," tuturnya.
Prabowo mengatakan, bagaimana suatu negara kuat kalau tidak swasembada pangan.
Ia juga mengatakan, bagaimana negara bisa kuat kalau impor bahan bakar 100 persen dari luar negeri.
Menurutnya, hal itu akan terjadi sembilan tahun lagi kalau Indonesia tidak berbuat apa-apa.
"Tim Koalisi Adil Makmur sudah menyiapkan gagasan besar yang kami sebut strategi dorongan besar dan nanti strategi itu akan menuju dengan waktu tidak lama swasembada pangan dan swasembada energi dan sumber air bersih dalam waktu dekat," ungkapnya. (tribunjogja)