News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reuni Akbar 212

PBNU Berharap Tidak Ada Politisasi Agama dan Ujaran Kebencian Pada Reuni 212

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Reuni 212 dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Monas, Sabtu (2/12/2017).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) memberikan pernyataan tertulis terkait pelaksanaan Reuni Akbar Alumni 212 yang diselenggarakan pada 2 Desember 2018 nanti.

Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas menyampaikan tidak ada masalah jika kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi, Kamis (29/11/2018).

Rokibin Emhas berharap pada Reuni Akbar Alumni 212 nanti juga tidak ada politisasi agama.

Dia mengajak agar menjadikan agama untuk pemuliaan harkat dan martabat kemanusiaan, untuk meningkatkan etos kerja dan daya saing sebagai bangsa serta mempertinggi peradaban dunia.

"Bukan menempatkan agama sebagai alat meraih suara dalam politik elektoral," pesan Robikin Emhas saat diwawancarai SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com).

"Kalau kegiatan itu dimaksudkan sebagai ajang silaturahim, silakan saja. Toh itu bagian dari upaya mempererat persaudaraan di antara sesama umat Islam (ukhuwah islamiyah)," kata Robikin Emhas kepada SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com).

"Karena silaturahim (mempererat tali persaudaraan) adalah perintah agama, tentu harus dilakukan dengan tetap menjujung tinggi adab dan tata cara bersilaturahim," sambungnya. 

Menurutnya, menjunjung tinggi adab dan tata cara bersilaturahmi, yaitu dengan menjaga ucapan, tindakan, ketertiban dan tidak mengungkapkan ujaran kebencian.

"Jangan mengungkapkan kalimat yang dapat dimaknai sebagai ujaran kebencian, serta jangan ada adu domba," tegasnya.

Menurut Rokibin Emhas, upaya memperkokoh ukhuwah islamiyah tidak boleh diciderai dengan melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi merusak harmoni sosial sebagai sesama warga negara.

Bahkan merusak harmoni warga dunia sebagai sesama anak manusia.

"Jangan sampai niat baik mempererat silaturahim, meningkatkan ukhuwah islamiyah dalam forum Reuni 212 justru merusak ukhuwah wathaniyah (sesama negara) dan ukhuwah insaniyah (sesama manusia)" bebernya.

"Tiga matra persaudaraan (ukhuwah islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah) tersebut harus berada dalam satu tarikan nafas. Tidak boleh dipilah dan hanya diambil salah satunya," terangnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Reuni Akbar Alumni 212 - PBNU Berharap Tidak Ada Politisasi Agama dan Ujaran Kebencian

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini