Eco Fashion Week Indonesia mengusung Tema Rethinking the Fashion System sebagai tantangan bersama untuk mengubah pola produksi dan konsumsi industri fashion dengan memperhatikan nilai etika, keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Konsep ini tidak semata tertuju kepada bagaimana menghasilkan produk fashion, namun juga kepada kesejahteraan pekerja dan kondisi lingkungan hidup.
Save the Loom lahir dari pemikiran bahwa penenun adalah ujung tombak dalam menghasilkan kain cantik yang bernilai seni tinggi.
Di mata masyarakat,pekerjaan penenun yang rata-rata dilakukan oleh perempuan masih dianggap kurang bergengsi. Sementara itu kehidupan penenun yang sebagian besar tinggal di daerah miskin masih membutuhkan dukungan ini frastruktur yang memadai sehingga mereka dapat hidup layak.
Save the Loom adalah gerakan aksi nyata di akar rumput yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan penenun, khususnya mereka yang tinggal di daerah miskin, dengan meningkatkan penggunaan bahan baku yang berasal dari kekayaan alam terbarukan.
Gerakan ini akan membuktikan bahwa Sustainable Development Goals bukan sekadar wacara. Kampanye yang sederhana ini dapat menyadarkan masyarakat umum bahwa
Sehelai kain tenun dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goalsdan juga turut berperan dalam pengendalian perubahan iklim.
Semua dapat dicapai denganmeningkatkan added valueter hadap sehelai kain melalui kisah nyata di tingkat lokal.
Gerakan ini dirasakan mendesak, mengingat kejadian berturut-turut bencana alam sistemik di Indonesia, termasuk di Lombok beberapa bulan yang lalu, dan yang terakhir di Donggala Palu. Dapat dibayangkan berapa banyak penenun yang kehilangan pekerjaan, dan berapa keluarga yang tidak bisa melanjutkan kegiatan belajar untuk anak-anaknya.
Ketika bencana alam ini berdampak pada kehidupan masyarakat di Lombok dan Donggala, Ibu-Ibulah yang bertindak sebagai tulang punggung keluarga dan mereka pula yang harus diselamatkan.
Eco Fashion Week Indonesia mempunyai target untuk memberikan pelatihan kepada 2.000 penenun dalam tiga tahun kendepan.
Pada tahun pertama kegiatan akan difokuskan kepada upayaSave the Loom.Pada tahun kedua upaya pelatihan penenun akan ditingkatkan dengan dengan memasukkan komponen Land and Ocean Conservation. Sedangkan pada tahun ketiga meningkatkan materi Education It is beyond fashion.(*)