TRIBUNNEWS.COM -- Pendakwah Habib Bahar bin Smith terlibat debat dengan Tenaga Ahli Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Ngabalin menanggapi soal isi ceramah Habib Bahar bin Smith yang diduga sebagai ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi.
Menurut Habib Bahar bin Smith, video ceramah yang menjadi viral direkam dua tahun silam.
"istilah banci pasti dikaitkan dengan seseorang yang memiliki jiwa penakut, saya mengatakan banci disutu bukan pribadinya tapi sebagi presiden, pemimpin negara, karena kita orang dilarang menghina pribadi, tidak boleh. bang Ali juga tau kok itu," kata Habib Bahar bin Smith di acara Apa Kabar Indonesia Malam, TV One, Senin (4/11/2018).
Ali Ngabalin memposisikan diri untuk tidak menilai Habib Bahar bin Smith bersalah atau tidak atas ucapannya tersebut.
Ali Ngabali menerangkan dirinya hanya bertujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat.
"Saya tidak dalam posisi menilai apakah Bahar Bin Smith bersalah atau tidak., kapastitas saya ketua badan Koordinasi Mubaligh Indonesia punya tanggung jawab terhadap publik. karena itu berkali-kali bilang ada kewajiban untuk orang meminta maaf dan memberi maaf itu dua hal berbeda dalam Al-Quran.
"Bang Ali saya potong saya bicara sebentar tidak lama Bang Ali," kata Habib Bahar bin Smith.