TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan insiden penembakan 31 pekerja proyek jembatan di Kali Yigi-Kali Aorak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga tidak akan mengganggu pembangunan Trans Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, pembangunan Trans Papua akan tetap dilanjutkan.
"Saya kira tidak mengganggu, pembangunan akan tetap berlanjut," kata Basuki Hadimuljono saat jumpa pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/11/2018).
Insiden penembakan itu terjadi di dua lokasi proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya (Persero), di kilometer 102+525 di Kali Aorak dan kilometer 103+975 di Kali Yigi.
Jembatan tersebut termasuk dalam segmen kelima di proyek Trans Papua di ruas Mamugu-Wamena sepanjang 278 kilometer.
Basuki mengatakan, dalam ruas Wamena - Mamugu, ada 35 jembatan yang pembangunannya ditugaskan kepada dua perusahaan BUMN, PT Istaka Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya.
PT Istaka Karya ditugaskan membangun 14 jembatan dan 21 jembatan dikerjakan PT Brantas Abipraya.
Progresnya, saat ini Istaka telah membangun 11 jembatan, sedangkan PT Brantas Abipraya telah membangun 5 jembatan.
Berdasarkan rekomendasi dari TNI dan Polri, Kementerian PUPR menghentikan sementara proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan oleh PT Istaka Karya (Persero).
"Dengan kejadian tadi pagi seluruh pekerjaan kita hentikan, dari Mamugu sampai ke Wamena sampai menunggu wilayah kondusif," ujarnya.
Trans Papua adalah jalan nasional yang menghubungkan Papua Barat dan Provinsi Papua dengan total panjang mencapai 4.330,07 kilometer.
Infrastruktur itu dibangun untuk menghubungkan daerah-daerah yang masih terisolasi.(*)
Baca: Jokowi: Pembangunan Trans Papua Tetap Lanjut Demi Wujudkan Keadilan Sosial
Baca: Komnas HAM Kecam Pembunuhan 31 Pekerja Proyek Trans Papua