Seluruh rakyat Indonesia saat ini mestinya bangga dengan pemikiran visioner yang dikeluarkan para pendiri bangsa Indonesia.
Demokrasi dan Pancasila adalah pemikiran visioner para pendiri bangsa dahulu yang sangat luar biasa.
Contohnya, bangsa Indonesia melalui Bung Karno telah membicarakan demokrasi dan pada tanggal 1 Juni 1945 sudah membicarakan Pancasila, dan sudah membicarakan keadilan sosial. Bung Hatta dulu sudah membicarakan soal negara kesejahteraan (Welfare State).
“Jadi sudah lama sekali bahkan sebelum negara-negara lain kepikiran, para pendiri bangsa kita sudah memikirkan, membicarakan dan merumuskannya dan luarbiasanya lagi tetap relevan hingga saat ini, bayangkan itu,” ungkap Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhasan), saat memberi sambutan dalam acara Milad Satu Abad Wanita Syarikat Islam (WSI), di Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Jadi, lanjut Zulhasan, jika saat ini apalagi di tahun politik bangsa ini seperti terpecah belah karena perbedaan pilihan, maka itu sama saja menghancurkan hasil jerih payah para pendiri bangsa. Contohnya, menyudutkan umat Islam jika ada aksi dan pemahaman radikal.
Faktanya, umat Islam dan para ulama adalah salah satu elemen utama bangsa yang sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.
Misalnya, keluar fatwa jihad melawan penjajah oleh KH. Hasyim Asyari, pekikan tauhid Bung Tomo yang mengobarkan semangat melawan penjajah.
Dan dalam politik ada Mohammad Natsir dengan Mosi Integralnya yang menyatukan Indonesia dalam wadah NKRI.
“Untuk itu, saya mengajak marilah kita semua menjaga warisan-warisan para pendiri bangsa kita itu yakni Pancasila dan nilai-nilai luhur lainnya. Sebab , di tahun politik yang sengit ini hal tersebut sangat penting menjaga persaudaraan dan persatuan bangsa. Pemahaman yang baik akan Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa, akan menjadikan tahun politik menjadi begitu menyenangkan, menggembirakan dan menjadi ajang kebersamaan seluruh rakyat,” tandasnya.
Acara yang berlangsung selama setengah hari tersebut dihadiri Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum WSI, Valina Singka Subekti, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia, Hamdan Zoelva, para Pimpinan, pengurus serta ratusan anggota WSI.(*)