Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo, menyebut Pemilu 2019 di Papua harus ditunda.
Alasannya, menurut Hermawan situasi di Papua saat ini belum kondusif.
"Kalau saya delay, tunda (Pemilu 2019) aja khusus di Papua, sangat tidak kondusif," ujar Hermawan, di Hotel Diradja, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).
Baca: Menteri Agama RI dan Menteri Haji Arab Saudi Tandatangani MoU Penyelenggaran Haji 2019
Penundaan terhadap Pemilu 2019, kata dia, harus dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi keamanan di Papua.
Apalagi, belum lama ini terjadi aksi pembunuhan kepada karyawan PT Istaka Karya oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca: Bayi yang Hanyut Diterjang Banjir di Tapanuli Selatan Akhirnya Ditemukan di Tumpukan Sampah Kayu
Hermawan menilai pelaksanaan Pemilu 2019 di tanah Papua bisa ditunda untuk setahun atau dua tahun lamanya.
Karena, ia menilai jumlah penduduk di Papua tidak terlalu signifikan dan mengganggu jalannya pemilu.
Baca: Geruduk Komnas HAM, Massa Hadang Wapres JK
"Kita bisa hitung mungkin ditunda setahun atau dua tahun. Nanti pemilu khusus di papua aja, yang lain sudah tidak ada masalah," kata dia.
"Pilpres (di Papua ditunda tidak apa-apa, - red) karena penduduk Papua tidak banyak, tidak signifikan. Kalau yang ditunda Pilpres di Jabar atau Jatim akan terganggu," lanjut dia.