Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Presiden Joko Widodo menyampaikan membangun negara menjadi lebih baik, memerlukan proses dan tidak bisa dilakukan secara sekejap atau instan.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah di berbagai daerah dalam empat tahun ke belakang, bentuk memperkuat pilar ekonomi dan saat prosesnya kadang-kadang dirasakan pahit maupun sakit.
"Memang ini kan baru tahapan-tahapan yang kita kerjakan semuanya perlu proses, jangan minta instan, enggak ada di dunia manaphn, apalagi kita sebagai negara besar, enggak mungkin semua dikerjakan instans," papar Jokowi acara peletakan batu pertama pembangunan tol Banda Aceh - Sigli, Aceh, Jumat (14/12/2018).
Menurut Jokowi, pada tahun depan pemerintah akan fokus kepada tahapan selanjutnya yaitu pembangunan sumber daya manusia dari sebelumnya menggencarkan proyek infrastruktur seperti jalan tol, waduk, pembangkit listrik dan lain-lainnya.
"Ada strategi pergeseran karena itu juga merupakan prasyarat bagi pembangunan yang kokoh untuk ekonomi makro kita," papar Jokowi.
Saat peresmian pembangunan tol Banda Aceh-Sigli, Jokowi menyakini tol Trans Sumatera dari Lampung sampai Aceh akan rampung pada 2024.
Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyampaikan peletakan batu pertama pembangunan tol Banda Aceh - Sigli merupakan bagian konstruksi jalan tol dari Aceh menuju Bakauheni, Lampung.
Menurutnya, pembangunan tol dari Bakauheni ke Aceh banyak diragukan oleh orang dapat selesai dengan baik, tetapi saat ini tol Bakauheni sampai Terbanggi Besar sepanjang 148 kilo meter pada akhir Desember 2018 sudah dapat diresmikan.
Kemudian dari ruas Bakauheni ke Palembang juga akan tersambung pada April 2019 sepanjang 350 kilometer.
"Dari Bakauheni sampai ke titik nol di Aceh ini, mungkin orang juga akan sangsi (ragukan). Saya menyakini nanti 2024 dari Bakauheni sampai titik ini (Banda Aceh) Insya Allah akan sambung sepanjang kurang lebih 2 ribu kilo meter di tambah cabang-cabangnya 700 kilo meter, artinya totalnya 2.700 kilo meter," kata Jokowi.