TRIBUNNEWS.COM -- Gerakan dari kelompok Negara Islam Indonesia ( NII ) sempat ramai perbincangkan.
Bahkan, kelompok yang mengatasnamankan dirinya anggota NII saat itu cukup aktif merekrut warga agar bergabung bersama mereka.
Tak hanya itu, warga yang sudah bergabung menjadi anggota NII akan didokrin dan dicuci otaknya oleh mereka.
Mantan anggota NII, Ken Setiawan menceritakan kisahnya ketika ia masih bergabung menjadi bagian anggota NII.
Melansir Wikipedia, Negara Islam Indonesia atau disingkap NII juga dikenal dengan nama Darul Islam atau DI yang artinya adalah "Rumah Islam" adalah kelompok Islam di Indonesia yang bertujuan untuk pembentukan negara Islam di Indonesia.
Ini dimulai pada 7 Agustus 1949 oleh sekelompok milisi Muslim, dikoordinasikan oleh seorang politisi Muslim radikal, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ken Setiawan menuturkan, ia masuk menjadi angggota NII pada awal tahun 2000.
Saat itu, Ken datang ke Jakarta untuk mengikuti lomba, namun ia tidak ikut lomba sebab bertemu seorang temannya dan dipengaruhi untuk masuk menjadi anggota NII.
"Awal tahun 2000 saya ke Jakarta untuk ikut lomba silat, disitu saya ketemu teman saya yang sudah masuk NII, kita ngobrol dan akhirnya saya membatalkan lomba karate untuk ikut NII," kata Ken dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Solo.
Setelah itu Ken menjabat sebagai perekrut anggota baru, dengan sasaran utama anak muda yang mudah di konspirasi.