News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

ASDP: Tsunami di Banten dan Lampung, Penyeberangan Merak-Bakauheni Beroperasi Normal

Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KM Nusa Jaya di Pelabuhan Merak, Banten, bersiap berlayar menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan kondisi operasional Pelabuhan Merak dan Bakauheni tetap berjalan normal pasca tsunami yang terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, diantaranya di pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018).

"Hingga Minggu (23/12) pagi ini, layanan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni masih tetap aman, namun pihak ASDP terus berkordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk memastikan kondisi cuaca serta pengoperasian kapal berjalan lancar dan aman selama pelayaran," ujar Corporate Secretary ASDP, Imelda Alini dalam keterangan resmi, Minggu (23/12/2018).

Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni beroperasi 31 dari total 59 kapal yang ada, di mana 6 diantaranya adalah milik ASDP. Keenam kapal ASDP yang beroperasi yaitu KMP Jatra 1, KMP Portlink, KMP Portlink III, KMP Portlink V, KMP Sebuku, dan KMP Batumandi.

ASDP tetap mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar tetap waspada selama dalam perjalanan terkait kondisi cuaca yang ekstrim, dan disarankan untuk menyeberang pada siang hari.

Baca: Update Dampak Tsunami di Banten dan Lampung: 43 Korban Tewas, 584 Luka-Luka

Imelda mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BMKG dan BPTD untuk memastikan kondisi tetap untuk melakukan aktivitas penyeberangan, serta akan secara berkala memberikan informasi terkini kepada para pengguna jasa.

Diberitakan sebelumnya, tsunami menerjang sejumlah pantai di Selat Sunda, di antaranya di pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) sekira pukul 21.37 WIB. Tsunami tersebut diduga dipicu oleh aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan memperkirakan masih akan ada tsunami susulan terjadi di perairan Selat Sunda. Ia mengimbau masyarakat tidak mendekat ke pantai di daerah Banten dan Lampung yang menghadap langsung ke Selat Sunda.

Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 07.00 WIB, BNPB mencatat setidaknya 43 orang tewas, 584 lainnya luka-luka serta dua orang menghilang akibat peristiwa tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini