Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkap banyak korban akibat bencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang dan Lampung Selatan mengalami trauma.
"Kasus-kasus yang masuk ke kami, terutama yang di rumah sakit baik itu yang di sini atau yang dirujuk ke Jakarta memang korban mengalami trauma," ujar dr. M Adib Khumaidi, MD di RSU Berkah Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).
Hal tersebut diungkapkan Adib karena para korban saat kejadian mengalami banyak hal, mulai dari terbawa gelombang hingga tertimpa teruntuhan bangunan.
"Dan selain trauma ya pasti ada patah tulang iga, cedera kepala, cedera bagian dada, dan banyak lagi," lanjutnya.
IDI sendiri, dikatakan Adib, sudah menerjunkan 100 dokter spesialis lebih ke seluruh titik evakuasi, baik itu di puskesmas dan rumah sakit.
"Kami suplai SDM dari Tangerang, dan RSU Pandeglang ini menjadi triase para korban, karena semua korban yang dari puskesmas menuju ke sini, walau memang ada korban yang langsung ke Jakarta atau daerah lain," imbuhnya.
Jika para pasien yang langsung dirujuk ke sejumlah rumah sakit di luar Provinsi Banten, dikatakan Adib, koordinasi dengan pusat tetap dilakukan.
Baca: Finalis None Jaktim 2017 Sempat Dilarang ke Tanjung Lesung
"Semua dokter anggota IDI dengan banyak bendera, LSM, tetapi mereka tetap lapor ke kami," pungkasnya.
Sementara itu, data korban luka yang terdaftar di RSU Berkah Pandeglang per 7.45 WIB, sebanyak 115 orang dan 82 kantong jenazah sudah diterima oleh pihak rumah sakit dan tengah diiedntifikasi oleh.
"Dari 115 korban luka, yang dirujuk sebanyak 39 orang, yang pulang ada 52, dan yang dirawat sebanyak 24 orang," ujar dr. Kodiat selaku Koordinator Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
Adapun dari 24 korban yang dirawat, dikatakan Kodiat, 2 korban meninggal dunia.