Laporan wartawan Tribunnews.com Domu D. Ambarita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berencana meninjau lokasi terdampak tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu.
"Rencana landing di Pandeglang dan Merak. Tapi kemungkinan bergeser karena ada juga kunjungan Panglima TNI dan Presiden. Kami upayakan tempat berbeda, agar tidak duplikasi," ujar Menteri Perhubungan Budi KS saat ditemui di ruang VIP Bandara Halim Perdana Kusuma, Senin (24/12/2018) pukul 09.30 WIB.
Budi bersama sejumlah pejabat Kemenhub akan menumpang helikopter menuju lokasi.
Sebelumnya, sarana dan prasarana pelabuhan di sekitar Selat Sunda tidak mengalami dampak dari gelombang tsunami.
Baca: Kemenhub Pastikan Seluruh Fasilitas Pelabuhan Aman dari Terjangan Tsunami
"Operasional pelabuhan tetap berjalan normal," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dalam siaran pers, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
"Kami minta para petugas meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca buruk," sambung dia.
Dikutip dari TribunTravel, kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten diminta memberikan bantuan kepada para korban musibah bencana Tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda.
Sementara itu Pangkalan Penjagaan Laut dan Panti (PLP) kelas I Tanjung Priok disiap siagakan.
Adapun seluruh petugas di pelabuhan khususnya pelabuhan Banten diminta agar memperhatikan faktor cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG di setiap kegiatan pelayarannya.
Baca: Menhub Berharap Masjid Jadi Sarana Silaturahmi dan Menebar Cinta
"Di musim liburan ini, saya meminta setiap petugas di lapangan meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan faktor cuaca serta mengutamakan keselamatan pelayaran," kata dia.
"Pastikan faktor keselamatan pelayaran termasuk alat-alat keselamatan pelayaran terpenuhi dengan baik," sambungnya.
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan bahwa kondisi operasional Pelabuhan Merak dan Bakauheni tetap berjalan normal pascatsunami.
ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG dan BPTD untuk memastikan kondisi tetap aman untuk melakukan aktivitas penyeberangan dalam posko pantauan cuaca di Merak.
Baca: Fakta Terbaru Seventeen Band Pasca Tsunami Banten, Hoaks Dylan Ditemukan hingga Lirik Lagu Kemarin
"Serta akan secara berkala memberikan informasi terkini kepada para pengguna jasa," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini.
Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat tsunami bertambah menjadi 222 meninggal.
Dalam akun Twitter pribadinya, Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, korban meninggal ini bertambah setelah sebelumnya 168 orang dinyatakan meninggal.
Selain jumlah korban meninggal, jumlah korban luka-luka juga bertambah menjadi 28 orang, Minggu (23/12/2018).
Baca: Pasukan Reaksi Cepat Marinir Dikerahkan Bantu Pencarian Korban Tsunami Banten dan Lampung
Sementara 28 orang masih dinyatakan hilang.
Kerugian akibat tsunami Selat Sunda tersebut juga tercatat sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 Unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, dan 350 perahu rusak.
(Tribunnews.com/Domu D. Ambarita)