Laporan Wartawan Tribunnews.com, Domu D. Ambarita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi berencana meninjau lokasi terdampak tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu.
"Rencana landing di Pandeglang dan Merak. Tapi kemungkinan bergeser karena ada juga kunjungan Panglima TNI dan Presiden. Kami upayakan tempat berbeda, agar tidak duplikasi," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di ruang VIP Bandara Halim Perdana Kusuma, Senin (24/12/2018) pukul 09.30 WIB.
Budi bersama sejumlah pejabat Kemenhub akan menumpang helikopter menuju lokasi.
Gelombang tsunami menghantam wilayah pesisir Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.30 WIB.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB tercatat korban meninggal dunia sebanyak 222 orang, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.
Baca: Sejumlah Artis dan Keluarganya Meninggal Akibat Tsunami, Gitaris Seventeen hingga Istri Ade Jigo
Jumlah korban tewas tsunami di Banten dan Lampung meningkat dari sebelumnya dirilis sebanyak 168 orang.
Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.
Tidak ada korban warga negara asing.
Semua warga Indonesia.
Korban dan kerusakan ini meliputi di empat kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.
Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasI.
Selain itu, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan.
Kondisi ini menyebabkan data akan berubah.
Ia menambahkan, 222 orang tewas, 843 orang luka-luka dan 30 orang hilang terdapat di daerah tersebar.