Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Jemaat Gereja Pantekosta Rahmat Carita melaksanakan ibadah perayaan Natal 2018 secara sederhana, Selasa (21/12/2018) sore.
Jumlah jemaat di gereja tersebut berkurang drastis setelah tsunami menerjang wilayah Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Sabtu (15/12/2018).
"Tahun-tahun yang sebelumnya ada 200 lebih, tetapi untuk tahun ini mungkin hanya ada sekitar 100 jamaat," kata Markus Taekz Pendeta Gereja Pante Kosta Rahmat Carita di Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
Baca: Tak Hanya Lagu 'Kemarin', Momen Ini Juga Menggambarkan Kondisi Ifan Seventeen Saat Ini
Baca: Pencarian Korban Tsunami di Wilayah Banten Kini Difokuskan di Kecamatan Sumur
Lanjut Markus, perayaan Natal tahun-tahun sebelumnya panitia pun sampai harus mendirikan tenda untuk menampung seluruh jemaat.
Namun, kali ini tidak terlihat adanya tenda seperti yang diucapkan Markus, karena memang jumlah jemaatnya berkurang drastis.
"Biasanya kami pasang tenda di luar ya, karena tahun ini ada bencana kami gak pakai tenda kami ibadah sederhana, dan doakan korban bencana agar keluarga yg ditinggalkan tetap kuat," imbuh Markus.
Baca: Data Terbaru Korban Tsunami Banten dan Lampung: 429 Orang Meninggal, 1.485 Luka, dan 154 Hilang
Meski tak menjelaskan ada jemaatnya yang menjadi korban, Markus menuturkan sebagian jemaatnya terdampak peristiwa tsunami tersebut.
Sehingga, banyak jemaatnya yang hingga saat ini masih berada di pengungsian atau pergi menjauh dari wilayah Pandeglang, Banten.
"Waktu itu memang mereka kumpul, tapi karena ada isu air laut naik lagi mereka pergi menjauh dan mengungsi kemana-mana," katanya.