- Saudara telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.
- Saudara sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita.
- Saudara sebagai orang yang berada diluar struktur utama PAN terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus menerus melakukan manuver politik yang destruktif bagi masa depan partai.
Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan.
Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus,
dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.
Salam hormat dari kami semua,
Abdillah Toha
Albert Hasibuan
Goenawan Mohammad
Toeti Heraty
Zumrotin
Jakarta, 26 Desember 2018"
Lebih lanjut, dikutip dari Kompas.com, Albert Hasibuan yang ditemui di kediamannya di Jalan Mirah Delima, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2018) mengatakan, Amien Rais telah membatasi perkembangan partai.
"Kita amati bahwa langkah Amien Rais cenderung membatasi PAN dengan pikiran-pikirannya dan kita sudah menyaksikan bahwa PAN ini juga selama ini bergerak dalam konsepsi batasan yang disebutkan Amien Rais," ujar Albert, Rabu (26/12/2018).
Albert lantas mencontohkan satu pernyataan Amien yang kontroversial, yaitu bahwa pemilu 2019 seperti perang Armageddon.
Bagi Albert, pernyataan itu menunjukkan jika Amien Rais pesimis terhadap negara.
Albert juga menyayangkan sikap Amien yang menggunakan agama sebagai alat politik.
Ia menegaskan jika hal tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai awal berdirinya PAN.