News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI: Tudingan Tentara Pembebasan Papua Barat Soal Sandera Pegawai Pemda Itu Hoak

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi pembangunan jembatan di Jalan Trans Papua, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. (Dok. Istimewa)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi membantah tudingan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom, yang menyebut bahwa TNI Polri menyandera pejabat pemerintah daerah Nduga di Distrik Yigi, Papua, pada (28/12/2018) lalu. 

"Yang jelas itu kan berita hoaks yang tidak bertanggungjawab. Yang disebut dalam berita itu kan korbanya para pejabat. Itu kan orang-orang terbuka bisa diklarifikasi," ujar Aidi, saat dihubungi wartawan, Rabu (2/1/2019). 

Informasi yang sebenarnya di katakan Aidi, pada Senin (24/12/2018) pasukan TNI-Polri tengah melaksanakan perayaan Natal gabungan TNI-Polri, bersama masyarakat, beberapa pejabat setempat dan pegiat HAM. 

Aidi mengatakan kegiatan tersebut berulang di tanggal 29 Desember, namun lokasi nya berganti ke distrik Yal. 

Perayan Natal di sana, juga di hadiri pejabat daerah, TNI-Polri, dan masyarakat. Pada kesempatan itu juga dilakukan pengobatan masal, pembagian sembako. 

Baca: Kami Berlindung di Musala, Batu-batu Sebesar Rumah Tiba-tiba Menggelinding dari Bukit

"Jadi itu faktanya, yang diputarbalikkan yang sangat absurd. Seorang pejabat disandera oleh pejabat TNI lagi. Oleh Institusi. Ini kan lucu sekali. Sekelompok pejabat ya kan disandera oleh institusi TNI-Polri
darimana logikanya bisa masuk," ucap Aidi. 

Baca: Letjen Doni Monardo Sempat Disebut-sebut Akan Dilantik, Siapakah Dia?

Sebelumnya, Jubir TPNPB Sebby Sambom menyebut, pada 28 Desember 2018, rombongan Pemda Nduga disandera oleh TNI-Polri yang berjaga. 

Rombongan pemerintah itu bergerak untuk mengumpulkan warga Yigi, Nitkuri, dan Mugi yang lari ke hutan setelah terjadi kontak senjata dengan TNI-Polri.
 

-- 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini