TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sempat berkomentar soal isu 7 kontainer surat suara sudah dicoblos di Tanjung Priok.
Jokowi menyampaikan itu usai membagikan sertifikat tanah kepada warga di Pendopo Sasana Adipraja, Kanigoro, Kabupaten Blitar, Kamis (3/1/2019).
Presiden Jokowi memastikan isu seperti itu adalah berita bohong atau hoaks.
"Ya itulah, ini kan hoaks. Surat suara kan belum dicetak, sudah muncul fitnah-fitnah seperti itu. Hindarilah hal-hal fitnah seperti itu, nanti bisa menimbulkan masalah hukum," kata Presiden Jokowi.
Jokowi meminta semua pihak menjaga ketenangan menjelang pelaksanaan Pilpres 2019.
Semua pihak harus jujur dalam menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan politik.
"Isu-isu seperti itu dapat memicu pikiran jelek di masyarakat. Hindarilah menyampaikan kabar fitnah. Apalagi ini kurang tiga bulan sudah pelaksanaan Pilpres," ujarnya.
Sejumlah wartawan juga menyinggung soal tantangan mengaji yang diusulkan persatuan dai asal Aceh ke calon presiden.
Menanggapi hal itu, Jokowi tidak banyak berkomentar. Jokowi menyerahkan hal itu ke KPU RI selaku penyelenggara pemilu 2019.
"Saya ini hanya peserta Pilpres. Yang mengatur penyelenggaraan Pilpres adalah KPU. Saya mengikuti saja apa yang dilakukan KPU," kata Jokowi.
Seperti diketahui, informasi mengenai adanya 7 kontainer surat suara sudah dicoblos beredar mulai Rabu (2/1/2019) sore.
Salah satunya cuitan muncul daro akun Twitter, @AndiArief_, Andi Arief menuliskan, "Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar".
Pada Rabu (2/1/2019) malam, KPU RI langsung mengecek berkas bersama Bawaslu dan Bea dan Cukai di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Setelah dicek, KPU RI menyatakan kabar tersebut bohong. KPU RI juga membantah kabar yang menyebut KPU RI telah menyita satu kontainer yang berisi surat suara yang sudah dicoblos.