Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Ma'ruf, Ida Fauziah bercerita tentang pertemanan dengan Sudirman Said.
Setengah tahun lebih, Ida Fauziah "berpasangan" dengan Sudirman Said (SS) saat Pilgub Jateng 2018.
Tepatnya, pada 10 Januari 2018 secara sah Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) itu didaulat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mendampingi SS sebagai calon wakil gubernur (cawagub) melawan petahana, Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
Namun, "hubungan" keduanya (Ida-SS) kandas usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pilgub Jateng 2018 yang dimenangkan Ganjar-Taj Yasin pada 4 Juli 2018.
Baca: TKN Jokowi-Maruf Beri Keterangan ke Bareskrim terkait Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
Apalagi, tidak lama berselang, 14 Juli 2019 secara resmi PKB menyatakan dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019.
Keputusan itu yang kemudian menarik garis tegas, Ida Fauziah ke kubu Jokowi sehingga diamanahi sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ida Fauziah.
Sementara SS secara jelas semakin mantap di kubu Prabowo Subianto sehingga dia pun diangkat menjadi Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Nasional Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi.
Saat disinggung kebersamaan dengan Sudirman, Ida mengaku beda pilihan dalam Pilpres 2019 tidak membuat persahabatan di antaranya keduanya putus.
"Kalau dari sisi persahabatan, tidak mengurangi persahabatan kami," celetuk Ida saat deklarasi Komunitas Srikandi Indonesia (KSI) untuk Jokowi-Ma'ruf di Graha Saba Buana, Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (9/1/2019).
Ida mengaku masih berkomunikasi dengan Sudirman yang selama setengah tahun lebih melawan pasangan petahana yang didukung PDI-P.
"Pak Dirman (SS) tahu persis saya kader partai (PKB), meskipun 2018 di Pilgub mencalonkan bersama Partai Gerindra, tetapi di Pilpres 2019 dukung penuh Jokowi, bahkan sejak 2014," aku dia.
Bahkan "perpisahannya" dengan calon gubernur (cagub) Sudirman, tidak membuat pertemanan keduanya hangus.
"Pak Dirman di BPN, saya di TKN, secara pribadi kita berteman," ungkapnya.
"Saya dulu di Pilgub menggarap bagian yang Pak Dirman gak bisa masuk, terutama perempuan dan kaum Nahdliyin (NU)," kata dia menegaskan.
Komentari Markas BPN Prabowo - Sandi di Solo
Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Ma'ruf, Ida Fauziah menganggap, adanya pendirian banyak posko yang dinilai bentuk pengepungan di kotanya Jokowi, karena BPN Prabowo-Sandi dinilai membutuhkan suara.
"Mereka (Prabowo-Sandi) butuh banyak posko, karena mereka tidak tenang, mereka panik," ungkapnya saat menghadiri acara di Kota Solo, Rabu (9/1/2019).
Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) itu melanjutkan, TKN Jokowi-Maruf dinilai tenang menghadapi pendirian posko oleh tim sebelah yang berada di Klodran, Karanganyar dan Sumber, Solo.
"Ya kenapa tenang, karena kami merasa yakin, kami leading," ungkapnya.
"Khusus Jateng, minimal Jokowi-Ma'ruf dapat suara 70 persen," kata dia menegaskan.
Sebelumnya akhir Desember 2018, Cawapres 02 Sandiaga S Uno bersama sejumlah tokoh meresmikan Posko Seknas Pemenangan Prabowo-Sandi yang hanya berjarak satu Km dengan ring I rumah Presiden Jokowi.
Sementara minggu ini BPN Prabowo-Sandi akan meresmikan posko di Jalan Letjen Suprapto yang hanya berjarak 300-400 meter dari rumah Presiden Jokowi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Cerita Ida Fauziah Dulu Berpasangan dengan Sudirman Said, Kini Beda Pilihan tapi Tetap Bersahabat