Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyentil kelompok-kelompok alumni universitas yang secara terbuka mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu.
Dalam sebuah forum perhimpunan alumni PTN Indonesia, JK mengingatkan, agar ada baiknya jika ingin mendukung calon nomor urut 01 atau 02, tak membawa nama almamater.
Jusuf Kalla menegaskan, meski setiap orang memiliki hak menyampaikan dukungan ke calon manapun, universitas sebagai institusi pendidikan tetap harus netral.
"Kemarin UI dan kampus lain bikin pertemuan mendukung calon nomor satu. Sebelumnya ada yang dukung nomor dua. Jadi, (kalau) alumni itu (sebenarnya) itu bebas saja karena itu hak konstitusi masing-masing," kata JK di hotel kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2018).
"Tapi mestinya tak harus terlalu jauh mengatasnamakan universitas, agar universutas itu tetap berdiri independen," sambung Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla khawatir, di masa datang perbedaan pandangan politik akan membuat para alumni perguruan tinggi terpecah belah.
Baca: Peritel Asal Thailand Central Departement Store Juga Akan Tutup Gerainya di NeoSoho Jakarta
"Apabila terlalu jauh, pasti alumni itu terbelah. Jadi kita harus bicara hal yang tentu independen, normatif tapi tidak berbicara tentang hal yang bisa memecah," tutur Wapres JK.
Sebelumnya pada Sabtu lalu (12 Januari 2019), alumni Universitas Indonesia mendekralasikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Menambah Beban, Pengusaha Logistik Keberan Aturan Pajak E-Commerce yang Dirilis Pemerintah
Deklarasi yang berlangsung di Pintu Selatan GBK itu, diklaim dihadiri lebih dari 12.000 alumni dan juga berbagai elemen rakyat berbagai komunitas dan pendukung militan Jokowi
Ketua Umum PROJO Budi Arie Setiadi mengatakan, hampir seluruh alumni perguruan tinggi di seluruh Indonesia mulai dari UGM, ITS, ITB, IPB, UNS, Unair, Undip, Universitas Padjajaran, Parahiyangan, Trisakti, Atmajaya dan berbagai perguruan tinggi lainnya bergabung memeriahkan acara itu.