Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dr Karolin Margret Natasa kembali terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik masa bakti 2018 – 2021 dalam kongres yang digelar di di Aula Gereja Katedral, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (12/01/2019).
Selain Karolin, terpilih sebagai sekretaris jenderal adalah Christoper Nugroho dan Ardy Susanto sebagai bendahara umum. Di kepengurusan ini, terdapat 9 Keluarga Kawanua Katolik yang menjadi anggota Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
Mereka adalah Michelle Wondal (Wabendum), Ivan Randang (Departemen Hukum & HAM), Jesse Thomasmore Windah (Hubungan & Kerjasama Luar Negeri), Alicia Maria Solangia Djilin (Hubungan & Kerjasama Luar Negeri), Nafalia Wowor (Hubungan & Kerjasama Luar Negeri), Mirabelle Wondal (Departemen Budaya & Pariwisata), Boby Antonius Kaparang (Departemen Kepemudaan & Olahraga), Runi Runtu (Departemen Pembinaan Organisasi) dan Grendy Tirukan (Departemen Kesehatan, Tanggap Darurat & Bencana).
Karolin berharap kader Pemuda Katolik lebih berani dan banyak bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader. Kader Pemuda Katolik terutama pengurus harus lebih berinisiatif dan benar-benar masuk dalam dan bekerja untuk kemajuan masyarakat terutama kaum mudanya.
Menanggapi masuknya beberapa anggota keluarga Kawanua Katolik dalam kepengurusan, Michelle Wondal menilai itu sebagai langkah baik agar pengurus pengurus Pemuda Katolik memiliki jembatan untuk lebih peduli terhadap daerahnya sekalipun mereka bukan dari daerah asal.
"Pemuda Katolik akan lebih bernilai dan berarti jika organisasi ini mengakomodasi ikatan-ikatan keluarga daerah untuk masuk dalam kepengurusan. Dengan demikian, Pemuda Katolik memiliki wacana baru dalam menyikapi berbagai persoalan di daerah," ujar Michelle Wondal, dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (14/1/2018).
Baca: Peritel Asal Thailand Central Departement Store Juga Akan Tutup Gerainya di NeoSoho Jakarta
Michelle Wondal menambahkan, ada gap atau relasi yang terputus antara kelompok muda yang berdomisili di daerah dan pemuda rantau yang berada di ibukota atau kota-kota lain.
Menurutnya, penting untuk mendukung pemerintah melalui cara seperti ini yakni menggalang hubungan erat antara pemuda asal dan rantau yang berada di mana-mana untuk memberdayakan organisasi agar ikut membangun daerahnya.
Baca: Bagasi Gratis Tak Ada Lagi, Menhub: Itu Inovasi yang Baik
“Ini sesuai dengan arahan Ketua Pemuda Katolik, Ibu Karolin, yang menekankan isu kebangsaan hanya bisa dilawan jika pemudanya bersatu dan memiliki satu visi. Isu kebangsaan dapat ditepis dengan cara membangkitkan para pemuda rantau dari daerah asal yang sama di tempat di mana mereka sekarang berada," ujarnya.
"Kita semua yang berada di Pemuda Katolik mempunyai tanggung jawab yang sama yakni, menjaga NKRI dan memelihara dan sekaligus Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya,” kata dia.