TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDIP Henry Yosodiningrat mengaku malas dan tidak ingin berdiskusi dengan pengamat politik Rocky Gerung.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One dengan tema 'Menjelang Debat Capres: Penegak Hukum di Mata 01 & 02', Selasa (15/1/2019) malam.
Mulanya, Rocky Gerung hendak mengajukan pertanyaan soal isu Hak Asasi Manusia (HAM) kepada tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
• Di ILC, Rocky Gerung Tutup Kuping saat Mendengar Penjelasan Boni Hargens soal Pelanggaran HAM
Rocky Gerung mengatakan, pertanyaan itu menjadi simulasi debat capres-cawapres saat memakai tema HAM.
Sebelumnya, Rocky Gerung sudah mengajukan pertanyaan kepada tim sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin soal kasus pelanggaran HAM.
"Kalau misalnya pertanyaan itu diajukan kepada Prabowo, tadi saya (sudah) bertanya kepada Jokowi," ujar Rocky Gerung.
"Saudara Prabowo Subianto, apakah Anda terlibat di dalam pelanggaran HAM di 1998, yang mesti jawab siapa, saudara enggak perlu jawa, saya bertanya kepada tim (Prabowo)," tanya Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Henry Yosodiningrat menilai pertanyaan yang diajukan Rocky Gerung telah menyimpang dari konteks tema ILC malam itu.
"Anda ini sudah menyimpang dari konteks," ujar Henry Yosodiningrat.
"Karena itu, saya mau fair, dia (tim Prabowo) juga saya tanya kok, dari mana?" jawab Rocky Gerung.
"Tema kita malam ini adalah penegakan hukum dan HAM," kata Henry Yosodiningrat.
Henry Yosodiningrat menegaskan simulasi yang dibuat Rocky Gerung tidak berpengaruh apapun lantaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah membuat ketentuan.