TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk berbagai wilayah Indonesia.
Peringatan dini gelombang tinggi BMKG ini dikeluarkan, Sabtu (19/1/2019) pada pukul 06:58 WIB.
Menurut keterangan dalam situs BMKG.go.id, peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku hingga 22 Januari 2019.
BMKG memohon masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi selalu waspada.
Masyarakat khususnya di wilayah pelayaran padat seperti Laut Jawa juga diminta waspada.
Dalam narasi peringatan dini gelombang tinggi, BMKG menyebutkan danya Pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, 1007 hPa di Laut Arafuru dan 1004 hPa di Samudra Pasifik utara Papua , serta pola sirkulasi Eddy di barat Aceh.
Menurut BMKG, pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah barat laut - timur laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 - 25 knot, sedangkan di selatan wilayah Indonesia umumnya dari arah barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 - 30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan P. Enggano hingga Bengkulu, Perairan Lampung, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Sanginge hingga Kep. Talaud, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru bagian timur," tulis peryataan dalam situs BMKG.
Kondisi tersebut membuat peningkatan gelombang di wilayah tersebut.
BMKG juga meminta untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.