TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Caleg PDI Perjuangan dapil Aceh 1, Ramond Dony Adam mengecam tindakan kekerasan dari aparat pemerintahan daerah di Aceh terhadap Elisma, seorang sarjana pendidikan yang mengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Nagan Raya.
Menurut Dony, Elisma mengelola PAUD Sayang Bunda, Desa Meugatmeh, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Dia lalu mencalonkan diri sebagai caleg DPRK dari PDI Perjuangan.Sejak itu, kata dia, PAUD yang dikelolanya disegel hanya karena berani maju sebagai caleg dari PDIP.
"Saya mengecam keras perlakuan yang dialami oleh Ibu Elisma S.pd. Semoga pemerintah setempat segera memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini. Bagaimana masyarakat Aceh bisa maju pendidikannya jika sekolah yang dikorbankan hanya karena perbedaan pandangan dalam politik," kata Dony, Minggu (20/1/2019).
Dony tak menutup kemungkinan ada parpol lain yang ikut bermain dalam penyegelan PAUD tersebut. Dirinya berharap penegak hukum bersedia menindak tegas jika hal demikian benar adanya.
Pria yang pernah berprofesi sebagai disc jockey itu juga mengharap kepala desa setempat segera membayar gaji Elisma S.pd yang belum diterimanya hampir kurang lebih 6 bulan lamanya.
Secara pribadi, dia mengaku sedang mengupayakan agar sesegera mungkin PAUD Sayang Bunda berjalan normal kembali.
"Kasihan murid-muridnya yang tiap hari menangis ingin bersekolah," kata Dony.
"Jangan adalagi kejadian seperti ini di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini. Hanya karena perbedaan pandangan politik, anak-anak yang ingin bersekolah jadi korban," tandasnya.