TRIBUNNEWS.COM - Pencantuman gambar tokoh utama NU yaitu KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim dan ulama nusantara lainnya di akun sosial media PKS yang saat ini viral sangat meresahkan warga Nahdliyyin. Demikian dikatakan Ketua PBNU yang juga cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari, KH Aizudin Abdurrahman.
Menurut Kiai Aizudin Abdurrahman atau yang akrab disapa Gus Aiz, warga Nahdliyyin sudah sangat paham dengan cara-cara dakwah yang manipulatif yang dilakukan PKS dengan menjadikan isu agama menjadi alat politik.
Gus Aiz menegaskan, PKS, secara ideologi pemahaman ke-Islam-an tentu sangat berbeda dengan Nahdlatul Ulama. "Dibanyak jejak digital sudah sangat jelas bagaimana PKS sangat toleran dengan gerakan-gerakan radikalisme, HTI dan Khilafah, paham dan gerakan yang anti Pancasila," tegas Gus Aiz, Minggu (20/1).
Nahdlatul Ulama, ujar Gus Aiz mempunyai tanggung jawab kebangsaan dan bagi NU, nasionalisme adalah bagian dari iman, puluhan ribu pesantren NU yang tersebar di sėeluruh pelosok nusantara tentu harus dilindungi dari politik dan pemahaman yang manipulatif yang bertentangan dengan nasionalisme.
Gus Aiz mengungkapkan, NU masih menimbang-nimbang adanya RUU tentang Pesantren bahkan sangat mungkin menolak, antara lain karena hal-hal sejenis yang dilakukan PKS. "PKS tidak punya sejarah ke-Islam-an dengan Islam di Nusantara, justru malah sebaliknya," ujarnya.
Kata dia, banyak khasanah, tradisi dan kearifan pesantren yang harus dijaga dan dilestarikan, pesantren merupakan sistem dan sarana Pendidikan yang genuine di nusantara. "Islam Nusantara lahir dari para ulama pesantren, bukan ulama yang diciptakan oleh politisi atau partai politik," katanya.