Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menutup pintu bagi Basuki Tjahja Purnama (BTP) alias Ahok bila mantan Gubernur DKI tersebut ingin kembali bergabung dengan partai yang dikomandoi Prabowo Subianto tersebut.
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif , mengatakan terlebih Ahok punya rekam jejak dinilai kurang baik.
"Oh enggak juga. Yang kita pahami katanya dia kan nggak mau politik. Nggak lah, kan punya record kayak gitu, gimana ya, nggak usahlah, udah jelas," kata Syarif saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Baca: Semasa Kecil Hidup Sulit Ekonomi, Deddy Corbuzier Kini Miliki Penghasilan Sampai Miliaran Rupiah!
Diketahui, ketika menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok sempat menjadi kader partai Gerindra.
Dia kemudian memutuskan keluar dari partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu pada September 2014.
Kemudian, masuk ke tahun 2016, saat dirinya menjadi Gubernur DKI menggantikan posisi Joko Widodo, Ahok melontarkan pernyataan kontroversi dengan membawa isu agama.
Baca: Fitiriani Menang Lantaran Main Reli Saat Ladeni Line Hojmark Kjaersfeld
Beberapa pihak menilai pernyataannya tersebut adalah sebuah penistaan terhadap satu agama.
Kemudian Ahok divonis Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Mei 2017 dengan hukuman 2 tahun kurungan penjara.
Hal tersebut yang mendasari Syarif menilai rekam jejak mantan Bupati Belitung Timur itu dengan rapor kurang baik.
Baca: Wakil Bupati Trenggalek Sempat Menghilang, Mendagri: Kalau Diulang Bisa Diberhentikan Sementara
Syarif menyarankan kepada Ahok saat bebas pada Kamis (24/1/2019) besok, untuk menyibukkan diri dengan kembali berbaur bersama masyarakat.
"Kan saya pas pemilu udah bilang, udah stop stop stop stop. Kembalilah ke masyarakat, kasih kesempatan Ahok lah. Tapi saya sarankan membaur dulu lah ke masyarakat," kata Syarif.