Wakil Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati menyambut positif dan apresiasi atas keputusan Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurutnya, ini menjadi momentum unjtuk melakukan reformasi internal di lembaga PSSI.
“Saya apresiasi keputusan Pak Edy mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Mengelola PSSI tidak bisa dilakukan dengan sambilan. Saatnya PSSI lebih baik dan sepakbola Indonesia berprestasi,” kata Reni sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Senin (21/1/2019).
Politisi PPP ini berharap, pasca keputusan mundur Edy, kondisi di internal PSSI dapat lebih kondusif untuk melakukan pembenahan internal organisasi, serta pembinaan olahraga sepakbola Indonesia. “Wakil Ketum PSSI yang menjadi penganti hingga masa jabatan selesai pada 2020 diharapkan mampu memimpin organisasi dengan baik,” tambah Reni.
Reni berharap nahkoda baru PSSI dapat responsif dan terbuka dengan aparat Kepolisian terkait dengan upaya penyidikan dugaan kasus pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola di Indonesia. Sepak bola adalah aset yang tidak hanya dimaknai semata-mata sebagai satu bagian dari cabang olahraga saja. Namun, sepakbola dapat memicu aspek ekonomi yang tidak kecil bagi Indonesia.
“Ada aspek ekonomi yang besar dari sepak bola. Oleh karenanya, PSSI harus bersih dan bekerja secara profesional. Saya meyakini, jika bersih dan profesional sepakbola Indonesia akan memberi dampak ekonomi yang tidak kecil,” ungkap legislator dapil Jawa Barat itu.
Dampak ekonomi muncul karena olahraga sepakbola sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan sendirinya akan memberi ekses penjualan tiket, merchandise serta ekses ekonomi lainnya seperti kuliner dan lain-lain.(*)