News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Respons Menteri Agama Sikapi Munculnya Seruan Jangan Fasilitasi Perayaan Imlek

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin angkat bicara terkait adanya surat dari Forum Muslim Bogor yang menyerukan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Bogor untuk tidak memfasilltasi perayaan Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor pada 5 Februari mendatang.

Lukman mengimbau kepada masyarakat untuk saling menghargai umat beragama satu sama lain dengan menghormati tradisi mereka yang sudah ada sejak lama.

Baca: Wakil Gubernur Sumut Berharap Festival Danau Toba Dilaksanakan Pada Bulan Sama Tiap Tahunnya

"Saya mengajak semua kita untuk saling menghargai, menghormati tradisi yang sudah cukup lama ada dan hidup ditengah-tengah kita," kata Lukman di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

Dia menjelaskan, perayaan Cap Go Meh dan Imlek adalah sebuah tradisi yang diyakini secara berbeda-beda oleh masyarakat di Indonesia.

Baca: Ucapkan Perpisahan pada Liliyana Natsir, Greysia Polii Buat Duo Pebulu Tangkis Thailand Gagal Fokus

Beberapa yakin perayaan itu bagian dari budaya.

Sedangkan yang lainnya menganggap sebagai ritual keagamaan.

Meski ada perbedaan tersebut, dia mengajak kepada masyarakat untuk tetap saling menghormati.

Baca: Respons dan Tanggapan Pihak Prabowo-Sandi soal Vonis 1,5 Tahun Terhadap Ahmad Dhani

Terlebih, setiap agama juga mengajarkan kepada umat pemeluknya untuk saling menghormati keyakinan yang dianut orang lain.

"Sebenarnya bentuk penghargaan dan penghormatan seperti itu bukanlah pembenaran, tapi justru pengamalan ajaran-ajaran agama kita, karena kita dituntut untuk menghormati dan menghargai kepercayaan orang lain yang berbeda dengan kita," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini