Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto lebih mengutamakan operasi berbasis psikologis dan teritorial dalam penanganan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua.
"Kita tetap operasi gakkum (penegakan hukum), tapi kita melakukan operasi psikologis dan teritorial, kita bicara hati ke hati," ujar Hadi usai Rapim TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Menurut Hadi, operasi psikologis dan teritorial diutamakan karena yang dihadapi merupakan saudara sebangsa dan se-tanah air, dimana hal ini pun tidak membuat masyarakat menjadi takut.
Baca: Dianggap Melempem dalam Debat Perdana Capres-Cawapres, Yenny Wahid Sebut Ma’ruf Amin Masih Pemanasan
"Kita lakukan cara mendekati masyarakat, menyadarkan mereka, yang penting jangan keinginan merdeka itu saja, yang lain kita penuhi," ujar Hadi.
Hadi menjelaskan, dengan pendekatan secara psikologis maka keinginan mereka dapat diketahui secara baik, misalkan soal pekerjaan ataupun lainnya selain meminta kemerdekaan.
Baca: Seorang Nenek Ditemukan dalam Keadaan Lemah di Pinggir Sungai
"Soal penyerapan tenaga kerja, kami pun bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan Menteri BUMN," papar Hadi.
Diketahui, dalam beberapa hari terakhir kondisi keamanan di Papua terus memanas.
Baca: Mantan Sopir Lucas Bantah Rekaman Suara KPK dalam Persidangan
Pada pekan kemarin, terjadi tembak-menembak antara KKSB dan anggota TNI di Mapenduma.
Satu personel TNI, Praka Nasrudin, gugur karena mengalami luka tembak di bagian perut.