News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Ratna Sarumpaet

TKN: Kubu Prabowo Tinggalkan Ratna Sarumpaet

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka penyebaran hoax dan ujaran kebencian Ratna Sarumpaet saat mengenakan rompi tahanan Kejari usai menjalani pelimpahan tahap dua berita acara pemeriksaan (BAP) di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019). Ratna Sarumpaet kembali dititipkan oleh pihak Kejari Jakarta Selatan ke Rutan Polda Metro Jaya untuk 20 hari ke depan. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf, Irma Suryani Chaniago menilai kubu Prabowo Subianto menari diatas kesusahan Ratna Sarumpaet yang sekarang menjalani proses hukum atas kasus penyebaran berita bohong alias hoaks.

“Bayangkan, seorang die hard gerakan ganti presiden ketika tersandung kasus yang dicurigai by design, yang bersangkutan ditinggalkan sendirian,” kata Irma, Jumat (8/2/2019).

Namun, Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini mengaku salut dengan sikap Ratna yang memang die hard sejati dan memiliki filosofi bahwa lebih baik pecah di perut jangan sampai pecah di mulut betul-betul dipegang sampai hari ini.

“Semoga rakyat Indonesia bisa terbuka mata hatinya dan bisa menilai apa dan siapa mereka. Alhamdulilah tangan Allah bekerja, kebohongan dan skenario jahat terbongkar,” ujarnya.

Baca: Bappenas: Ekonomi Indonesia Tahun 2020-2024 Tumbuh di Kisaran 5,4-5,7 Persen

Baca: Daftar 7 Tim Liga 1 yang Sudah Penuhi Kuota Pemain Asing, Ada Arema Malang dan Persija Jakarta

Sementara Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate menilai kasus hoaks Ratna ini sangat merusak demokrasi apalagi ada kubu 02 yakni Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno yang ikut-ikutan mendorong.

Memang, kata dia, sebagai pribadi Ratna menjalankan hukuman sesuai proses hukum. Tapi, persoalannya bukan Ratna pribadi. Diduga ini hoaks politik, rekayasa politik yang menggunakan Ratna dengan sengaja atau tidak sengaja ikut mengambil bagian didalamnya melibatkan kubu Prabowo.

“Itu yang menjadi persoalan hoaks. Ini rusak demokrasi kita, rusak pilpres kita gara-gara ada paslon yang ikut-ikut terhubungkan dengan Ratna,” tandasnya.

Untuk diketahui, kasus hoaks Ratna bermula dari foto lebam wajahnya yang beredar di media sosial. Sejumlah tokoh mengatakan Ratna dipukuli orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat.

Namun, tiba-tiba Ratna mengklarifikasi kalau berita penganiayaan terhadap dirinya itu bohong. Ratna mengaku mukanya lebam habis menjalani operasi plastik. Akibatnya, polisi memeriksa sejumlah orang sebagai saksi terkait kasus hoaks Ratna.

Antara lain Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yakni Nanik S Deyang, Koordinator Juru Bicara Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakni Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini