TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyinggung kasus ancaman pembunuhan terhadap rekannya, Fadli Zon saat membahas soal penegakan hukum.
Fahri Hamzah menyatakan seharusnya penegak hukum harus bersikap netral dan adil dalam memutuskan suatu perkara.
Fahri Hamzah mengingat hal tersebut merupakan bagian terpenting yang dimiliki oleh suatu negara.
Hal itu disampaikannya melalui sambungan telepon dalam acara Kabar Petang tvOneNews pada Jumat (8/2/2019).
Fahri Hamzah juga menyatakan bahwa aparat penegak hukum harus nampak bersikap netral.
Sebab menurutnya, itu perlu dilakukan karena dalam hukum tidak boleh ada kesan yang kuat didominasi oleh kubu tertentu menjelang Pemilu dan Pilpres 2019.
Baca: Deretan Psywar Jokowi Vs Prabowo Jelang Debat Kedua Pilpres 2019
"Saya dalam posisi ingin menetralisir panggung hukum karena itulah yang paling penting dimiliki oleh suatu negara," papar Fahri Hamzah.
"Aparat penegak hukum tidak saja harus netral, tapi dia harus tampak netral."
"Dan saya ingin sekali agar dalam pertarungan ini aparat penegak hukum harus tampak netral, tidak boleh membiarkan ada kesan yang sangat kuat, bahwa yang diproses itu dan dikirim ke ruang sidang itu hanya berasal dari satu kubu," sambungnya.
Tekait hal itu, lantas ia memberikan contoh-contoh kasus dari para tokoh yang belakang ramai diberitakan dari Wakil DPR RI, Fadli Zon hingga Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.