Kemudian diatas bangku menghisap rokok, dia bilang inilo saya berani merokok di depan kamu.
Saya bilang matikan, marahnya semakin memuncak, lalu dia seperti itu. Saya cuman bilang, jangan diteruskan nanti berbahaya.
Lalu naik ke atas bangku masih merokok, saya minta rokoknya malah dilempar ke temannya, saya dapat rokoknya lalu saya matikan.
Setelah itu, wali kelasnya masuk, semuanya diam diminta untuk sopan kepada saya. Semuanya diam, terus yang gebrak-gebrak meja tadi itu di pojokan tidak mengerjakan tugas.
Saya biarkan saja, karena kasihan kalau mengganggu teman-temannya yang niat sekolah.
Lalu hari apa yang terjadi saat hari senin usai anda dilecehkan?
Saya mendapati beberapa siswa yang melapor ke saya, karena AA usai dipukuli oleh anak Pasinan. Karena saya kan warga Pasinan, mereka tidak terima saya diperlakukan seperti itu.
Tetapi saya tidak tahu bukti fisiknya. Orang tuanya juga melapor.
Hari Senin itu juga saat anaknya mau berangkat simulasi, minta maaf ke saya. Pak minta maaf ya, karena ketidaksopanan saya.
Saya maafkan dan persilahkan ikut simulasi.
Selasa libur, Rabu saya lihat dia sendirian tidak ada temannya katanya diancam anak Pasinan. Tetapi saya tidak tahu sendiri.
Bagaimaan perasaan anda dilecehkan seperti itu oleh anak didik anda sendiri ?
Sebenarnya mau mukul saja, pikiran hati Astaghfirullah ingin balas tetapi saya belajar pengalaman dari guru-guru yang terjadi kebanyakan memukul sedikit sudah langsung dihukum.
Saya belajar dari situ menahan amarah saya, bahwa tujuan saya mengajar mencerdaskan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa.