News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kecewa Penjelasan Jokowi, Tim Prabowo Beberkan Data Konflik Agraria Terbaru

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo bersama dengan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat melakukan Debat Kedua Calon Presiden Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat kedua kali ini beragendakan penyampaian visi misi bidang Infrastruktur, Energi, Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pada debat kedua Pilpres 2019, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menuturkan, pembangunan infrastruktur selama 4,5 tahun, hampir tidak terjadi konflik pembebasan lahan.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said menyesalkan klaim Jokowi tersebut.

Menurut dia, data lain yang beredar menunjukkan situasi yang berbeda. Ia pun mengutip salah satu pemberitaan terkait konflik agraria yang terjadi di era Jokowi.

"Banyak sekali data-data yang asal klaim padahal jejak digital dengan gampang menganggap data itu salah. Contoh, beliau katakan tidak ada konflik agraria, di sini (salah satu pemberitaan) konflik agraria era Pak Jokowi 41 orang tewas, 546 dianiaya," kata Sudirman di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Baca: [FAKTA] Lahan yang Dikuasai Prabowo 5 Kali Luas Jakarta

Hal senada juga disampaikan Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Pada saat Jokowi menyampaikan klaim tersebut, Prabowo tak ingin menilai Jokowi berbohong dalam forum debat.

Prabowo, kata dia, lebih memilih menyerahkan klaim tersebut untuk dinilai masyarakat.

"Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat dan kepada publik menilai mana pemimpin yang menjunjung nilai nilai kejujuran mana yang tidak. Padahal media tulis dengan terang konflik agraria di era Jokowi 41 orang tewas dan 546 dianiaya," kata dia.

Ia menilai klaim tersebut merupakan suatu kebohongan yang jelas. Dahnil khawatir kebohongan tersebut nantinya berdampak buruk dalam kontestasi politik.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan selalu ada ganti rugi karena porsi cost land of acquisition atau biaya pembebasan lahan yang sebenarnya kecil sekali, yakni hanya 2 sampai 3 persen.

Saat pemerintahannya membangun infrastruktur, biaya pembebasan lahan kemudian dinaikkan menjadi 4-5 persen.

"Kenapa tidak ditingkatkan menjadi 4-5 persen sehingga seluruh kontraktor jalan memberi angka yang lebih besar, sehingga tidak terjadi konflik antar masyarakat," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPN Prabowo: Konflik Agraria Era Jokowi 41 Orang Tewas, 546 Dianiaya"
Penulis : Dylan Aprialdo Rachman

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini