Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Corruption Watch (ICW) meluncurkan situs berisi rekam jejak Calon Anggota Legislatif (Caleg) dalam Pemilu 2019.
Laman ini berisi informasi khususnya terkait keterlibatannya dalam kasus korupsi.
Divisi korupsi Politik ICW, Almas Sjafrina, menyebutkan situs tersebut merupakan pendekatan baru yang dikembangan agar pemilih fokus terhadap Pemilu Legislatif.
Baca: Cerita ABK Tak Sempat Selamatkan Pakaian Hingga Uang Saat Peristiwa Kebakaran Kapal di Muara Baru
"Kita lihat sekarang pemilu fokus ke Pilpres. Nah sekarang ada yang tahu enggak rekam jejak caleg yang berkaitan dengan korupsi terutama. Nah itulah yang ingin disampaikan ICW," ujar Almas dalam acara Talkshow dan Peluncuran rekamjejak.net, di Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (24/2/2019).
Almas mengungkapkan selain situs tersebut, banyak situs lain yang menyampaikan rekam jejak caleg pada Pemilu 2019.
Baca: Tercatat 34 Unit Kapal Terbakar dalam Peristiwa Kebakaran di Muara Baru
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang
Dalam situs rekamjejak.net ini fokusnya terhadap profil Caleg petahana yang berkaitan dengan bisnis ekonomi yang dimilikinya serta keterkaitannya dengan kasus korupsi.
"Kami hadir untuk melengkapi (website lainnya) dengan mengambil fokus lebih dalam mengenai isu korupsi dan terhadap caleg petahana," jelas Almas.
Dirinya mengajak kepada masyarakat yang akan ikut memilih Caleg untuk mencari informasi lebih detail.
Karena menurutnya penting bagi msyarakat untuk tidak tertipu dengan caleg-caleg koruptor.
Baca: Tercatat 34 Unit Kapal Terbakar dalam Peristiwa Kebakaran di Muara Baru
"Di rekamjejak.net pemilih juga bisa melihat sejumlah caleg yang menjadi pidana atai tersangka disini. Tinggal buka profile dan pilih menu keterlibatan kasus korupsi," kata Almas.
Peluncuran situs ini dihadiri Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Founder Positive Movement Inaya Wahid, dan Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya.