TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Fadli Zon mengaku bahwa dirinya adalah salah satu penasihat relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi (Pepes).
"Ya terus kenapa? Saya diminta untuk jadi penasehat," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Fadli diketahui sebagai penasihat Pepes dari video yang beredar di media sosial.
Dia tampak didampingi dua perempuan yang menurutnya merupakan pimpinan relawan Pepes.
Dalam video itu, dia juga mengajak emak-emak pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga untuk bergabung dengan relawan Pepes.
Baca: Mahfud MD Sebut Ada Produsen Terstruktur di Video Viral Kampanye Hitam yang Disampaikan Emak-emak
Terkait 3 perempuan yang menjadi tersangka kasus dugaan kampanye hitam terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'aruf Amin di Karawang, Fadli menegaskan tak mengenalnya.
Tiga perempuan yang menjadi tersangka itu disebut-sebut sebagai anggota relawan Pepes.
Fadli mengaku hanya mengenal pimpinan dari kelompok relawan tersebut.
"Enggak kenal, tapi kalau dengan pimpinannya saya kenal," ujar Fadli.
Kendati demikian, Fadli menegaskan bahwa BPN tidak pernah menginstruksikan para pendukung untuk melakukan kampanye hitam.
Selain itu, kata Fadli, BPN tidak pernah menginstruksikan ibu-ibu para relawan untuk berkampanye lewat video seperti yang dilakukan 3 perempuan di Karawang.
Dalam video tersebut tampak dua perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda.
Mereka menyebut jika Jokowi terpilih kembali, tidak akan ada azan lagi viral di media sosial. Diduga hal itu untuk memengaruhi warga agar tidak memilih Jokowi pada pilpres mendatang.
"Saya kira enggak ada kalau dari BPN. Dari Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno tidak ada sedikit pun yang terkait dengan kampanye hitam," ujar Fadli.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fadli Zon Akui Jadi Penasihat Relawan Pepes"
Penulis : Kristian Erdianto