Pilpres 2019

Prabowo: Ledakan Penduduk Bukan Masalah Biasa

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dalam kegiatan Dialog Sillaturahmi Paslon Presiden dan Wakil Presiden Bersama Komunitas Kesehatan, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dalam kegiatan Dialog Sillaturahmi Paslon Presiden dan Wakil Presiden Bersama Komunitas Kesehatan, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon Presiden 02 Prabowo Subianto mengatakan, ledakan penduduk yang akan terjadi di 2030, bukanlah masalah biasa.

Menurut dia, penambahan jumlah penduduk harus tertangani serius, apalagi menyangkut bidang kesehatan.

Hal itu disampaikan Prabowo, saat menghadiri dialog bersama para apoteker, bidan, dokter, perawat, dan ratusan tenaga kesehatan dan medis di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

"Ini harus kita bicarakan, kita tidak boleh anggap ini masalah biasa (ledakan penduduk)," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.

"Kenapa? kalau ada pertambahan penduduk, katakanlah sekarang 1,3% setiap tahun atau 1,5%, yang jelas kalau ada tambahan 3 juta manusia Indonesia baru setiap tahun ini beban untuk Rumah Sakit kita, ini beban untuk komunitas kesehatan kita, ini beban untuk negara," sambung dia.

Sehingga, ia menawarkan solusi dengan perbaikan pengelolaan kekayaan negara, yang selama ini dianggapnya digarap oleh pihak asing.

"Inti masalah Indonesia adalah bahwa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia Ini masalahnya. Jadi kalau saudara-saudara mengatakan kurang defisit BPJS, kalau tidak salah 20 T, kalau saya mengatakan 20 triliun, kalau saya memimpin pemerintahan saya anggap itu masalah kecil 20 triliun itu," tutur Mantan Kostrad ini.

Sebelumnya, Ketua IDI Daeng M.Faqih menyampaikan, tantangan dibidang kesehatan makin tahun kian berat, dengan adanya ledakan penduduk.

Ia menambahkan, di sisi lain bisa menjadi sumber daya manusia yang baik, namun juga dapat menjadi beban bangsa.

"Ada banyak penduduk di usia produktif. Akan tetapi penduduk di usia produktif ini bisa menjadi sumber daya manusia yang baik, mendorong kemajuan bangsa atau sebaliknya menjadi beban bangsa," ujar Daeng dalam sambutannya.

Dialog bersama Capres Jokowi dan Prabowo Subianto tersebut, diprakarsai oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini