Bahkan, sekalipun memiliki modal yang yang cukup tak mudah untuk bisa lolos parlemen.
"Punya uang, namun tidak punya jaringan sosial, tidak bisa uang disulap menjad jaringan sosial. Jaringan sosial itu harus diaktivasi," katanya.
"Saya melihat partai baru memiliki masalah itu. Ketika memiliki sumber daya lebih dalam bentuk uang, namun tidak dengan jaringan. Membentuk jaringan memerlukan waktu dan tak bisa dibeli dengan uang," tegasnya.
Eep menjelaskan bahwa survei yang dilakukan Polmark kali ini dilakukan di 73 dapil se-Indonesia melalui 73 survei berbeda.
Di tiap surveinya untuk tiap dapil, survei melibatkan 440 orang. Sementara khusus untuk Jabar 3, melibatkan 880 orang.
Menggunakan metode multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error sekitar 4,8 persen serta tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Eep juga menjelaskan bahwa survei yang dilakukan rentang waktu Oktober 2018 hingga Februari 2019 ini merupakan kerjasama pihaknya dengan PAN.
Berikut Partai yang Berpotensi Lolos Parlemen Menurut Survei Polmark:
1. PDI Perjuangan (28,6 persen)
2. Gerindra (14,1 persen)
3. Golkar (13,5 persen)
4. PKB (11,5 persen)
5. Demokrat (6,9 persen).
6. PAN (5,9 persen)
7. NasDem (5,6 persen)
8. PKS (4,6 persen)
9. PPP (4,5 persen)
Partai yang Berpotensi Tak Lolos Parlemen:
1. Perindo (2 persen)
2. Hanura (1,1 persen)
3. PSI (0,6 persen),
4. PBB (0,5 persen)
5. Berkarya (0,4 persen)
6. PKPI (0,2 persen)
7. Garuda (0,1 persen)