Guntur Romli Sebut Orasi Robertus Robet Argumen yang Valid, Fahri Hamzah : Prabowo Lebih Paham dari Jokowi
TRIBUNNEWS.COM -- Penangkapan aktivis sekaligus Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet karena diduga melanggar UU ITE ini memang ramai dikomentari para elit politik.
Kebanyakan dari mereka, khususnya rekan sesama aktivis, meminta agar Robetus Robet dibebaskan.
Bahkan, politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli pun mengatakan kalau argumen yang disampaikan Robertus Robet dalam orasinya di monas beberapa waktu lalu itu valid.
Pada orasi Robertus Robet itu, kata Guntur Romli, menjadi alasan militer tak boleh kembali ke politik sipil.
Menurutnya, itu adalah argumen yang valid.
Pada potongan video yang diposting Guntur Romli itu, Robertus Robet mengatakan senjata tidak bisa diajak berdebat, dan senjata tidak bisa diajak berdialog.
"Sementara demokrasi, sementara kehidupan ketata negaraan harus berbasis pada dialog yang rasional, itu sebabnya kita pada waktu reformasi mau mengembalikan kembali tentara ke barak," ujarnya pada acara Kamisan tersebut.
Namun ia menegaskan, hal itu tentu saja bukan karena pihaknya membenci tentara.
"Kita mencintai tentara, tentara yang apa? tentara yang profesional untuk menjaga Indonesia. Tapi kita tidak menghendaki tentara masuk ke dalam politik," tegasnya.