TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2019 Indonesia akan melakukan pemilihan Presiden dan memilih Anggota Legislatif secara serentak, peristiwa lima tahunan ini merupakan hak dan kewajiban masyarakat dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara.
Doa Kesatuan Damailah Indonesiaku adalah sebuah acara rohani yang mengajak seluruh umat Kristiani untuk berdoa bagi damainya Indonesia, bukan merupakan ajang kampanye untuk salah satu pasangan calon presiden, dan telah diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2019 di 555 kabupaten/kota, dan mancanegara dari Aceh, Fakfak, Setiawan Malaysia - KL hingga Los Angeles, doa bersepakat bersatu berdoa dan merendahkan diri agar Tuhan memberikan kedamaian bagi Indonesia
Dr. Antonius Natan, Humas Damailah Indonesiaku mengatakan, Para pemimpin Gereja menyadari bahwa doa dan campur tangan Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi merupakan hal utama yang perlu dilakukan oleh umat Kristiani di Indonesia.
Gereja menyadari bahwa Indonesia dikelilingi gunung berapi yang aktif atau dikenal sebagai ring of fire, eskalasi bencana semakin meningkat dan akan terus berlanjut.
Keberagaman Suku, agama, ras dan antar golongan yang sangat banyak harus terus dirajut dan dirawat secara bersama. Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia masih terus diuji.
"Gereja memiliki tanggung jawab sosial dan mengajak seluruh umat Kristiani agar menjaga hubungan damai sejahtera dan membawa terang serta menjadi garam yang bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak," kata Antonius dalam keterangan persnya, Sabtu (9/3/2019).
Baca: Jadi Mesin Kampanye Prabowo-Sandi, Gerakan Rabu Biru Surabaya: Bismillah Niat Kami untuk Perubahan
Acara yang diselenggarakan dibagi dalam 2 bagian besar, pada sesi pertama merupakan ajang ekspresi anak-anak muda dan seluruh umat menyatakan rasa syukur dan komitmen panggilan hidup yang kudus, menghidupi hukum kasih dan tidak kompromi terhadap dosa.
Dalam acara ini anak-anak muda melihat masa depan yang gemilang serta berjanji akan berperan aktif dan menjadi jawaban bagi lingkungan, berdampak positif untuk komunitas, generasi dan bangsa Indonesia.
Lalu sesi kedua yang dimulai pukul 5 sore menjadi puncak acara doa Damailah Indonesiaku dilaksanakan Live Streaming kelebih dari 500 Kota Kabupaten dan hampir 50 kota di mancanegara bersama para Hamba Tuhan antara lain Pdt Dr Ir Niko Nyotoraharjo, Pdt Gomar Gultom Sekjen PGI, Pdt Dr Ronny Mandang Ketum PGLI dan Pdt Daniel Pandji dari My Home Indonesia.
Para pemimpin gereja Aras Nasional ini bersama sama seluruh Umat Kristiani berdoa serentak dengan diawali mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Selanjutnya doa doa juga dinaikkan agar umat Tuhan menyadari dan menerima keberagaman sebagai kekayaan dan bersedia bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan kemajuan Indonesia, umat Tuhan Indonesia tetap setia untuk berdoa dn menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Damailah Indonesia merupakan inisiatif aktif dari FUKRI, JDN, TCI dan My Home Indonesia dan FGBMFI. Untuk diketahui FUKRI terdiri dari Aras Nasional KWI, PGI, PGLII, PGPI, PBI, Bala Keselamatan, GMAHK, dan GOI.