Profesi pustakawan memegang peranan penting bagi perpustakaan, mulai dari tingkat desa, kabupaten, provinsi, maupun tingkat nasional. Oleh sebab itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mendorong agar kesejahteraan hidup para Pustakawan juga perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Selain itu, Hetifah juga menyampaikan bahwa fungsi Perpustakaan saat ini bukan hanya sebagai tempat menyimpan bahan pustaka buku dan tempat orang yang gemar membaca saja, tetapi perpustakaan telah berkembang menjadi sebuah tempat bagi orang-orang yang ingin mencari ide untuk mewujudkan harapannya.
“Kita mendorong adanya pengembangan fungsi perpustakaan. Kami juga mendorong agar pemerintah daerah memiliki keberpihakan dalam hal pengalokasian anggarannya guna memajukan perpustakaan," tegas Hetifah saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Di sisi lain, lanjut politisi Fraksi Partai Golkar itu, masalah literasi dan daya minat baca di Indonesia juga masih belum meningkat.
“Ini menjadi tugas bersama. Seperti kita ketahui bersama, tingkat literasi sekarang ini baru mencapai 41 persen dari jumlah penduduk. Belum lagi masalah kunjungan orang ke perpustakaan yang masih kurang dari 2 persen per hari dari jumlah penduduk Indonesia," jelasnya.
Ia menambahkan, tujuan kedatangan Komisi X DPR ke Demak adalah untuk mendapatkan informasi terkini mengenai implementasi Undang-Undang (UU) Perpustakaan, sekaligus mensosialisasikan UU Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR).
“Di samping itu, kami juga ingin taHu bagaimana implementasi program deposit bahan pustaka dan masalah anggaran perpustakaan,” imbuhnya.
Dalam pertemuan antara Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dengan beberapa stakeholder dan mitra kerja, beberapa pustakawan sempat menyampaikan berbagai keluhan dan kendala yang mereka hadapi di lapangan, diantaranya mengenai keterbatasan referensi buku. Oleh karenanya mereka berharap agar ada penambahan koleksi buku. (*)