"Jujur saja, salah satu faktor kita dukung Pak Jokowi kita kecewa kepada pilkada kemarin."
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) Lutfi Hakim saat berbincang dengan wartawan Tribun Network Amriyono Prakoso di Markas Besar FBR, Jakarta, Jumat (8/3/2019) lalu.
Lutfi membeberkan sejumlah alasan dukungan organisasi kedaerahan tersebut mendukung pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin.
Satu di antaranya adalah kecewa terhadap kepemimpinan Anies Baswedan yang tidak kunjung menyempurnakan Peraturan Daerah No 4 Tahun 2015 tentang memfasilitasi pelestarian kebudayaan Betawi.
Seharusnya, menurut dia hal itu sudah selesai sejak terpilihnya Anies-Sandiaga Uno menjadi pemimpin di DKI Jakarta. "Ya salah satunya itu. Harusnya sudah selesai disempurnakan. Sampai sekarang, enggak ada, tuh yang begitu," ucapnya.
Baca: Jokowi Minta FBR Jaga Kampung dari Intimidasi Golput
Selain itu, faktor lainnya adalah Jokowi, baik saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI, dinilai tetap peduli kepada budaya Betawi.
Satu hal yang ditunjukkan oleh Jokowi yaitu saat pembuatan uang kertas baru di pecahan Rp 2000,- dan Rp 100.000,- yang terdapat representasi dari budaya Betawi. Belum lagi, Jokowi tetap datang pada acara Lebaran Betawi, meski tidak dijadwalkan untuk berbicara.
"Ya akhirnya yang pasti aja dah. Bagaimanapun, kite juga mau ada pemimpin yang peduli sama budaya Betawi dan Pak Jokowi orangnye," kata dia dengan logat Betawi yang kental.
Kendati sudah mendukung pasangan calon tertentu, Lutfi juga tetap meminta kepada anggota FBR untuk tetap menjaga kampungnya masing-masing dari hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan kampanye berlangsung.
Terutama adanya kampanye-kampanye hitam dari pihak manapun dan penyebaran hoaks di warga kampung.
"Kite tetap utamakan jaga kampung. Dari awal juga kita kan maunya begitu," ujarnya.
Kenapa FBR memberikan dukungan kepada salah satu calon presiden?
Kite menampung semua aspirasi dari bawah, dari semua korwil FBR dan anggota dan kemudian mereka menunjukkan ada keinginan untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon.
Ini hasil kajian dari program jaga kampung. Pilihan kita tidak bergantung pada media sosial. Kite fokus pada kacamata Betawi dan putusan jatuh ke Pak Jokowi.
Rembugnya berapa lama untuk menentukan ini?
Tidak lama. Kita kan sudah mencermati sejak pilkada sampai selesai, terus sekarang pilpres. Kita juga terus belanja masalah di bawah dan tidak perlu waktu berbulan-bulan untuk menentukan ini.
Tapi, ini skala nasional bukan daerah?
Bagaimanapun tetap ada unsur kedaerahan dan setiap adat punya organisasi yang perlu mengambil sikap dalam pemilu.
Baca: FBR: Jokowi Lebih Betawi Ketimbang Orang Betawi Sendiri
Kenapa harus pasangan Jokowi-Maruf?
Kita melihat dari rekam jejak dia. Secara objektif kita melihat. Sepanjang ini ada perubahan total dan kepedulian tinggi terhadap kebudayaan Betawi. Waktu baru sebulan jadi gubernur, baju Sadariah (baju Betawi) sudah menjadi pakaian wajib di PNS pemda DKI Jakarta.