TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survey PolMark Indonesia memprediksi Partai Amanat Nasional (PAN) lolos ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) dalam Pemilu 2019.
Hasil survei Polmark di 73 Daerah Pemilihan (Dapil) menunjukkan elektabilitas PAN mencapai 5,9 persen.
"Menurut survei Polmark, PAN justru punya capaian signifikan untuk lolos Parliamentary Threshold (PT) dengan elektabilitas sebesar 5,9 persen," kata CEO Polmark Indonesia Eep Saefullah Fatah dalam rilis hasil survey di Forum Pikiran Akal dan Nalar di Hotel Grand Arkenso Semarang, Rabu (13/3/2019).
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan pakar filsafat Rocky Gerung.
Menurut Eep, Survei ini bisa disebut paling komprehensif dengan responden sebanyak 32 ribu orang dengan rentang waktu Oktober 2018 sampai Februari 2019.
"Hasilnya PAN solid di posisi keenam dengan elektabilitas 5,9 persen," katanya.
Eep menjelaskan Survei yang dilakukan Polmark Indonesia kini dilakukan di 73 Dapil seluruh Indonesia.
Survei dilaksanakan Oktober 2018 hingga Februari 2019.
"Sebaran 73 Dapil yang menjadi objek survei kami ada di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusra, Maluku, dan Papua," kata Eep.
Baca: Fenomena Baru Pasca Bom Surabaya, Perempuan Mulai Dilibatkan untuk Aksi Lone Wolf
Berdasarkan survei tersebut, sembilan partai yang dinyatakan lolos parlemen adalah PDI Perjuangan (28,6 persen), Gerindra (14,1 persen), Golkar (13,5 persen), PKB (11,5 persen), dan Demokrat (6,9 persen).
Kemudian, PAN (5,9 persen), NasDem (5,6 persen), PKS (4,6 persen), dan terakhir adalah PPP (4,5 persen).
Sementara partai yang tidak lolos PT antara lain Perindo (2 persen), PSI (0,6 persen), Berkarya (0,4 persen), dan Garuda (0,1 persen), Hanura (1,1 persen), PBB (0,5 persen), dan PKPI (0,2 persen).