Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Bibir Siti Aisyah terus mengembang dari wajahnya.
Bersama dengan orangtua dan para keluarga, Aisyah keluar untuk pertama kalinya dari dalam rumah yang sudah ditinggalkannya selama dua tahun lebih sejak ditahan oleh Pengadilan Malaysia.
Baca: Beda Nasib dengan Siti Aisyah, Malaysia Tolak Bebaskan Doan Thi Huong
Sesekali tawanya terdengar ketika mengungkapkan perasaannya setelah bertemu dengan keluarga besar dan para tetangga.
"He-he-he senang sekali sih. Tidak bisa ngomong banyak. Intinya, saya sangat senang berkumpul lagi," ucap Aisyah dengan tawa kecilnya yang terdengar di kediamannya, Serang, Rabu (13/3/2019).
Usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, ia mengatakan, Jokowi sempat memberikan pesan agar bisa menenangkan diri dan beristirahat bersama keluarga.
Tak ayal, dirinya pun membalas dengan beribu ucapan terimakasih kepada mereka Jokowi dan pemerintah atas pembebasan yang ia terima dari dakwaan pembunuhan terhadap Kim Jong Nam, kakak tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
"Saya cuma bisa bilang terimakasih banyak sama Pak Jokowi dan pemerintah Indonesia sampai saya bisa berkumpul lagi dengan keluarga," kata dia.
Belum sampai disitu, Aisyah berharap hal yang sama terjadi kepada Doan Thi Huong, seorang warga negara Vietnam yang hingga saat ini masih mendekam di penjara atas tuduhan yang sama dengannya.
Meski, dia mengaku tidak di dalam satu sel yang sama, namun, wanita berusia 27 tahun itu beberapa kali berkomunikasi selama berada di penjara Malaysia.
"Saya berharap Doan juga bisa bebas seperti saya. Selama di penjara, saya sering berkomunikasi dengan dia," jelasnya.
2 tahun, 23 hari ia yang mendekam di Hotel Prodeo Malaysia, mengaku diperlakukan secara baik dan manusiawi.
Tidak ada keistimewaan yang didapatkan oleh dirinya maupun ancaman yang datang dari luar penjara.
"Tidak ada. Semuanya berjalan baik-baik saja. Saya dan tahanan lain, diperlakukan secara baik," ungkapnya.
Aisyah berhenti sampai di situ. Ia tidak lagi menjawab pertanyaan wartawan yang dirasa sensitif bagi dirinya, seperti kronologis saat Reality Show terjadi, hingga pertemuan dengan agen yang diduga merupakan intelijen Korea Utara.
"Untuk hal-hal itu, mohon maaf. Saya masih belum bisa jawab," tukas dia.
Anak-anak kecil yang sudah berkumpul di depan rumah Aisyah meminta agar acara saweran segera dilakukan.
Satu acara adat yang dilakukan untuk memberi rezeki dan membuang kesialan dalam satu waktu yang sama.
Laiknya, pesta pernikahan, anak-anak berebut memungut beberapa gepok uang koin yang dilempar oleh Aisyah. Senyum Aisyah terus mengembang melihat hal itu.
"Ayo teh, lagi teh," anak-anak kompak berteriak.
Selang lima menit melakukan 'Saweran' Aisyah kembali masuk ke dalam rumah dengan cat dominan kuning di Kampung Ranca Sumur, Desa Sindang Sari, Serang, Banten.
Rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya dalam beberapa waktu ke depan.
Baca: Penuturan Teman Kecil Siti Aisyah: Dari Dulu Dikenal Kalem dan Tak Punya Masalah
Alasannya, ia masih belum mengetahui akan mengerjakan apa setelah kejadian tersebut.
"Saya akan tetap disini dulu. Masih belum tahu mau ngapain? Sekarang ini mau istirahat dulu dan menghabiskan waktu dengan keluarga," imbuh dia seraya masuk ke dalam rumah.
Pulang Usai Salat Subuh
Siti Aisyah memilih untuk pulang ke rumahnya usai Salat Subuh di musala terdekat.
Ia yang sebelumnya diinapkan sementara oleh kerabatnya, Indra Muta'i mengaku ingin segera pulang ke tempat ia dibesarkan. Terlebih, jarak antara rumahnya dengan rumah Indra hanya sekitar 500 meter.
Baca: Mantan TKW Siti Aisyah Blak-blakan Bicara Tentang Perlakuan Sipir Malaysia Selama Menjalani Tahanan
"Tadi pagi, setelah salat dia pulang," ungkap Bibi Aisyah, Darmi.
Sepulangnya di rumah, Darmi mengaku masih melihat keponakannya itu sedikit pucat.
Aisyah mengatakan kepada dia, masih lelah usai serangkaian kegiatan yang dilakukan setibanya di Indonesia. Apalagi, saat malam kedatangan, Aisyah sempat tidak sadarkan diri.
"Masih pucat tadi pas pulang. Terus saya pijat, kasih air hangat dan kita suruh istirahat, Alhamdulillah sudah mendingan," kata Darmi yang tempat tinggalnya bersebelahan dengan kediaman keluarga Aisyah.
Wanita yang mengenakan kerudung merah itu, mengungkapkan kebahagiaannya ketika kembali bertemu dengan Aisyah.
Saat pertama kali bertemu, ia tak kuasa menahan air matanya ketika Aisyah datang memberikan senyum dan mencium tangannya.
"Aduh, nangis saya tadi pagi saking senangnya," tukas dia.
Lain lagi dengan Ali, anggota Paguyuban Warga Sindang Sari (PWS) yang turut hadir saat menyambut Aisyah.
Baca: Siti Aisyah Bebas, Dahnil Minta Maaf ke Mahathir: Maafkan Pemerintah Kami yang Klaim Lakukan Lobi
Ia bersyukur Asria, ayah Aisyah saat ini sudah kembali tersenyum. Hal yang selama dua tahun, jarang ia lihat dari wajah pria beranak tiga itu.
"Kita bareng-bareng di Satgas PWS, selama dua tahun, saya melihat murung terus. Terus tidak fokus juga. ya namanya orang ada beban lah. Nah, sekarang Alhamdulillah Pak Asria sudah senyum lagi. Kami juga warga kampung ikut senang," tandasnya.