TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya untuk menghibur diri mereka sendiri dan memberikan motivasi kepada pendukungnya supaya tidak putus asa.
Demikian disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)- KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Rabu (13/3/2019).
Berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mencapai 54 persen.
Sementara, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin diklaim berada di sekitar angka 40 persen.
"Tidak mungkin lah survei “internal” mereka memenangkan kami. Untuk menutupi kekalahannya ya membuat seakan-akan ada survei internal. Survei internal yang dibuat mereka ini tujuannya sederhana, untuk menghibur diri mereka sendiri dan memberikan motivasi kepada pendukungnya supaya tidak down," ujar politikus Golkar ini.
Baca: Polisi Kejar Caleg PKS yang Dilaporkan Cabuli Anak Kandungnya Selama 8 Tahun
Apalagi menurut anggota DPR RI ini, sejauh ini tidak ada ada survei independen dan kreadibel yang memenangkan paslon 02.
"Publik perlu kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan. Lihat dulu track record lembaga survei tersebut. Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik," papar Ace.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah mencapai 54 persen.
Sementara, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin diklaim berada di sekitar angka 40 persen.
Hal itu disampaikan saat dimintai tanggapannya terkait hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih tinggi ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
Kendati demikian, Dahnil tidak menyebutkan secara spesifik mengenai hasil survei internal tersebut, misalnya mengenai jumlah responden dan kapan survei internal itu dilakukan.
Ia juga tidak menyebut daerah mana saja yang menjadi basis kemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga.
Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan, pihaknya yakin pasangan Prabowo-Sandiaga dapat meraih suara di atas 60 persen pada saat pencoblosan.