TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban banjir bandang yang menerjang Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu kemarin.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban yang meninggal karena peristiwa banjir bandang," ujar Presiden di Jakarta International Container Terminal, Minggu (17/3/2019).
Presiden mengatakan bahwa dirinya telah mendapatkan laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, terkait bencana banjir tersebut.
Segera setelah itu, Kepala Negara langsung menginstruksikan Doni untuk langsung menuju lokasi terdampak dan mengoordinasi jalannya evakuasi para korban.
"Yang paling penting penanganan evakuasi secepat-cepatnya," ucapnya.
Baca: Video Detik-detik Anggota TNI Selamatkan Bayi Korban Banjir Bandang Sentani, Terjebak selama 6 Jam
Selain itu, sebagai langkah preventif ke depannya, Presiden juga meminta laporan hal-hal lainnya terkait penyebab terjadinya bencana yang hingga saat ini sudah menimbulkan korban sebanyak puluhan jiwa itu.
Hal itu diperlukan sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk menyiapkan upaya penanganan dari sisi hulu tidak hanya di Sentani saja, tapi juga di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
"Ini saya kira penanganan hulu, kerusakan hulu, yang harus segera diselesaikan. Inilah ke depan yang ingin kita kerjakan," tandasnya.
Mengutip siaran pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB pada 17 Maret pukul 11.05 WIB, tim SAR gabungan hingga kini terus melakukan evakuasi, pencarian, dan pertolongan bagi para korban.
Hingga pagi tadi, tercatat sebanyak 50 orang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang ini.
"Kepala BNPB telah melaporkan kepada Presiden dampak bencana dan penanganan bencana banjir bandang. Kepala BNPB bersama unsur dari kementerian/lembaga hari ini berangkat ke Sentani untuk memberikan pendampingan dan bantuan kepada Pemda Jayapura dan Papua," tulis Sutopo.