TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedua mata Yulierma masih terlihat sembab.
Kelopak matanya pun terlihat memerah.
Suaranya sesekali bergetar.
Air matanya bahkan tak bisa di benduk saat menceritakan detik-detik Zul Firmansyah (40) dan Averro’es Omar Syah (2) menjadi korban penembakan di Cristchurch, Selandia Baru.
Yulierma, kakak dari Zul Firmansyah menceritakan detik-detik saat peristiwa penembakan.
Ia mengungkapkan, adiknya menceritakan sempat meminta anaknya, Averro’es diam saat terjadi penembakan di masjid ketika shalat Jumat itu.
"Anaknya sempat memekik, lalu Zul bilang ke anaknya agar diam, tidak usah takut, Allah bersama kita," kata Yulierma saat jumpa pers yang diadakan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Ia mengatakan Zul Firmansyah kemungkinan melakukan hal itu agar anaknya yang baru berusia dua tahun tidak menjadi sasaran penembak bila diketahui masih hidup.
Baca: ACT Berangkatkan Keluarga Zul Firmansyah, Korban Penembakan ke Selandia Baru
Dalam peristiwa itu, Zul Firmansyah sendiri mendapat banyak luka tembak di bagian dada, tangan, dan kakinya.
Namun, ia masih sempat memikirkan keselamatan Rois, panggilan untuk anaknya.
"Rois lalu mendekat ke pelukan ayahnya. Kepada ayahnya, dia bilang 'wake up, Daddy. Allah bersama kita'. Bayangkan anak umur dua tahun bisa berbicara seperti itu," tutur Yulierma sambil menitihkan air mata.
Yulierma juga menungkapkan, bahwa dirinya sempat mendapatkan perasaan dan firasat buruk tentang keselamatan adiknya.
Pada saat kejadian, Yulierma yang merupakan seorang guru Bahasa Inggris di Tanjung Pinang, sedang mengawasi ujian ketika dihubungi tantenya beberapa kali.
"Sampai di rumah, saya masih tidak berani membaca pesan dari tante. Saya minta anak saya untuk membaca, sambil menangis dia bilang kalau adik saya kena tembak. Apa salah adik saya sampai ditembaki?" katanya sambil terisak.
Baca: Ratusan Mahasiswa di Selandia Baru Dengarkan Suara Azan, Geng Motor Janji Kawal Shalat Jumat Besok
Untuk memastikan kondisinya Adiknya itu, Yulierma bersama ketiga keluarga mendapat kesempatan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk melihat langsung kondisi Zul di Selandia Baru.
"Zulfirmansyah harus segera bertemu keluarga. Dia sudah menjalani dua kali operasi dan kondisinya sudah semakin membaik," kata Wakil Presiden Senior ACT N Imam Akbari.