TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wiranto yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam mengatakan punya tugas menjaga pelaksanaan Pemilu agar aman, lancar dan sukses.
Terkait wacana soal pelaku hoaks dijerat UU Terorisme adalah salah satu upayanya mewujudkan itu.
Dia menilai, hoaks juga adalah bagian dari teror.
Contohnya, jika ada orang atau sekelompok masyarakat mengancam masyarakat lainnya untuk tidak usah datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena disebut tidak aman.
Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya.
Baca: Jokowi Ajak Pendukungnya Kenakan Pakaian Putih Ke TPS, Fadli: Kita Selalu Pakai Putih
Aparat keamanan sudah siap mengawal para pemilih dari keluar rumahnya masing-masing hingga ke TPS.
"Kalau ada orang mengancam masyarakat lain untuk nggak datang ke TPS kan namanya teror," kata Wiranto saat ditemui usai menghadiri seminar di UIN Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (28/3/2019).
Dia meminta kepada pihak yang membesar-besarkan wacananya itu, untuk tak perlu lagi ribut.
Yang terpenting, masyarakat ketika menyalurkan hak suaranya di TPS bisa merasa aman.
Sehingga mereka bisa memilih pilihan sesuai hati nuraninya, jauh dari ancaman, paksaan. Sebab Indonesia adalah negara demokrasi.
"Kita amankan semuanya, jangan kita meributkan soal ini," ujarnya.
"Yang penting masyarakat kita bisa ke TPS dengan aman. Bisa milih sesuai hati nuraninya, nggak diancam, nggak dipaksa, sesuai hati nuraninya. Ini kan negara demokrasi," imbuh Wiranto.